More

    Hati-hati dengan Lensa Kontak

    Ilustrasi lensa kontak. Foto. Webmd

    Menggunakan lensa kontak lunak atau yang dikenal dengan softlens memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kaca mata biasa. Selain membuat pandangan luas, juga dapat digunakan sebagai kosmetik penambah penampilan.

    Apalagi lensa kontak banyak ragamnya dan berwarna-warni. Sehingga lensa kontak tidak hanya dipakai oleh yang memiliki gangguan penglihatan, namun juga digunakan sebagai kosmetik bagi yang memiliki mata normal. Penjualan lensa kontak pun semakin marak.

    Namun sayangnya tidak ada pengaturan oleh Kementerian Kesehatan RI atau Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).  Hal ini mengakibatkan banyak konsumen pengguna lensa kontak lunak terpapar pada risiko efek samping penggunaan lensa kontak lunak. Tidak jarang, infeksi kornea, yang mengakibatkan kebutaan, dialami oleh pengguna lensa kontak lunak.

    - Advertisement -

    Salah satu penyebabnya adalah  kurangnya oksigen di kornea karena pemakaian lensa kontak lunak menghalangi sampainya oksigen ke kornea. Oleh karena itu, deteksi dini kondisi kekurangan oksigen dengan menggunakan penanda biomolekular menjadi sangat penting.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, mahasiswa doktor bidang Ilmu Biomedik FKUI, pemakaian lensa kontak lunak dengan daya hantar oksigen yang baik selama dua bulan tidak menimbulkan keadaan kekurangan oksigen kornea. Sebaliknya pemakaian lensa kontak lunak yang terbuat dari bahan yang daya hantar oksigennya rendah dalam jangka panjang menyebabkan gangguan berupa perubahan klinis kornea yang belum membaik dengan penghentian lensa kontak selama satu bulan.

    Namun masih dibutuhkan penelitian yang dapat menganalisis kondisi kekurangan oksigen di kornea dengan ekspresi HIF-1, aktivitas LDH, dan MDH pada air mata. Melalui analisis tersebut, diharapkan dapat ditentukan penanda biomolekular yang paling menggambarkan kondisi kekurangan oksigen, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai perangkat deteksi dini.

    Penelitian dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, ini disampaikannya dalam sidang promosi doktornya, di Ruang Auditorium Lt. 3 Gedung IMERI-FKUI, Salemba, Rabu, Rabu (10/1/2018) lalu. Disertasi yang disampaikannya tersebut berjudul “Hipoksia Kornea pada Pemakaian Lensa Kontak Lunak Ditinjau dari Ekspresi Hypoxia Inducible Factor-1α, Aktivitas Enzim Laktat Dehidrogenase dan Malat Dehidrogenase Air Mata”.

    Disertasinya pun berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Penelitiannya ini diharapkan dapat digunakan untuk pemeriksaan yang cepat dan mudah dalam mendeteksi secara dini keadaan hipoksia kornea akibat pemakaian lensa kontak lunak. Sehingga dapat dilakukan pencegahan agar tidak terjadi kerusakan kornea lebih lanjut karena hipoksia.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here