CIPUTAT, KabarKampus – Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Mahasiswa Universitas Islam Negeri (KMU) mengajak masyarakat mewaspadai kenaikan harga Bahan Bakar (BBM) jenis Pertalite. Apalagi menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan.
“Meski Pertalite merupakan BBM nonsubsidi, namun kenaikannya dipercaya akan memukul telak masyarakat. Karena sangat mungkin kenaikan tersebut berdampak pada stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Bulan Suci Ramadhan”, ujar Rizki Irwansyah Presidium KMU, Senin, (02/04/2018).
Menurut mahasiswa UIN Jakarta ini, bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Biasanya tanpa BBM naik, kebutuhan pokok melonjak tinggi. Belum lagi ditambah dengan kenaikan BBM jenis Pertalite.
“Jadi kenaikan BBM jenis Pertalite ini sangat berbahaya, mengingat hampir di setiap daerah BBM jenis subsidi dihilangkan dalam pasaran,” tambah Rizki.
Sementara BBM jenis Premium, lanjut Rizki terus menerus dinaikkan. Sehingga secara otomatis masyarakat di setiap daerah beralih ke jenis BBM Pertalite. Hal ini sangat jelas memicu lonjakan harga menjelang Bulan Suci Ramadhan,
“Dengan langkanya BBM jenis Premium masyarakat mau tidak mau dipaksa untuk memakai BBM jenis Pertalite, kalau sudah begini masyarakat harus siaga,” ungkapnya.
Rizki Irwansyah berharap, pemerintah harus serius dalam pengelolaan minyak dan gas demi kesejateraan rakyat. Selain itu pemerintah juga tidak main-main dalam mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi pasca BBM naik.
“Pemerintah jangan sampai menunggu rakyat menderita,” tegasnya.[]