More

    KAMMI Jabar Minta Pemerintah Bela Buruh Pribumi

    KAMMI Jabar mengkuti Peringatan Hari Buruh Internasional di depan Gedung Sate, Selasa, (01/05/2018). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Sekitar 50 aktivis Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Jawa Barat (KAMMI Jabar) mengikuti peringatan Hari Buruh Internasional di depan Gedung Sate Bandung, Selasa, (01/05/2018). Dalam kesempatan tersebut, KAMMI mendesak pemerintah agar merevisi Pepres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing, karena tidak berpihak kepada buruh Indonesia atau buruh pribumi.

    “Kami menolak rezim pro asing dan menolak banyaknya Tenaga Kerja Asing, sedangkan keterserapan tenaga kerja dalam negeri masih minim,” kata Taufik Gumilar, Danlap aksi saat ditemui di depan Gedung Sate Bandung.

    Menurut Taufik, Pepres mengenai Tenaga Kerja Asing membuat buruh pribumi makin terpojok. Itu karena mulai dari pendidikan hingga skill buruh pribumi kalah dibandingkan dengan Tenaga Kerja Asing.

    - Advertisement -

    Apalagi tambah Taufik, TKA tersebut diberikan jabatan, fasilitas, dan gaji yang lebih tinggi dari buruh pribumi. Taufik mencontohkan, saat ini saja telah ada sebanyak 100 tenaga kerja Korea ditapung di UPI. Mereka belajar tentang budaya dan bahasa Indonesia di sana.

    “Namun ketika selesai, orang Korea yang telah selesai belajar, ketika datang kembali ke UPI, mereka telah membawa kendaraan dan supir sendiri,” ungkap Taufik.

    Seharusnya ungkap Taufik, tenaga asing yang datang ke Indonesia ditempatkan sebagai ahli saja. Karena dapat menimbulakn kesenjangan di Indonesia dan itu tidak boleh terjadi.

    “Mereka juga harus didampingin orang Indonesia. Sehingga saat kontrak mereka habis, ilmunya bisa ditransfer kepada orang Indonesia,” terang Taufik yang merupakan lulusan akutansi UPI ini.

    Selain menuntut revisi Pepres No.20 Tahun 2018, para aktivis KAMMI yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat juga mendesak agar pemerintah menaikkan upah buruh, memeratakan Upah Minimum Regional di Jawa Barat, dan menolak kenaikan harga listrik dan BBM.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here