More

    BEM SI Jabar : Kenaikan BBM Sebagai Penghianatan Jokowi Terhadap Rakyat

    BEM SI Jawa Barat mendorong motor menuju Kantor Pertamina yang berada di depan Gasibu, Bandung, Rabu, (04/04/2018). Foto : Ahmad Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – BEM Seluruh Indonesia Jawa Barat menilai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi pada 1 Juli 2018 lalu merupakan penghianatan Jokowi terhadap Rakyat. Bagi mereka, kenaikan tersebut semakin menambah penderitaan rakyat Indonesia.

    Hal tersebut disampaikan Fauzan Irvan, Ketua BEM Rema UPI. Fauzan mewakili BEM SI Jabar menentang kenaikan BBM tersebut.

    Menurutnya, kenaikan BBM tersebut menambah penderitaan rakyat. Belum lagi ditambah nilai Rupiah melemah, daya beli masyarakat menurun, hingga masifnya tenaga kerja asing yang membuat rakyat Indonesia sulit bersaing dan menambah pengangguran.

    - Advertisement -

     

    “Ini bukti bahwa Presiden Jokowi telah mengkhianati Rakyat,” terang Fauzan,” Jumat, (06/07/2018).

    Hal yang sama juga diungkapkan Fanniar, Presiden Mahasiswa Universitas Siliwangi. Ia menuturkan, kenaikan harga bbm non subsidi dan semakin langkanya premium dipasaran telah membuat naiknya harga komoditas. Dengan naiknya harga komoditas memberikan dampak turunnya daya beli masyarakat dan semakin menjauhkan masyarakat dari kesejahtraan.

    “Pemerintah harus segera bertobat dan memperbaiki seluruh kebijakan migas demi kesejahtraan masyarakat indonesia,” ujarnya.

    Begitu juga dengan Izmu, Presiden BEM Kema Unpad. Baginya, apa pun alasan pemerintah menaikkan harga BBM non-subsidi tidak begitu saja dapat diterima. Apalagi baru setengah perjalanan tahun 2018 ini, terhitung sudah empat kali pemerintah menaikkan harga BBM, tanpa sosialisasi menyeluruh sehingga terkesan sangat mendadak”

    “Saya menuntut Jokowi bersama jajaran kementerian terkait dapat menyiapkan langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga tersebut, terutama pada daya beli kelas menengah agar tidak menambah beban rakyat,” ungkap Izmu

    Terhitung pada tahun 2018 hingga hari ini, pemerintah melalui PT. Pertamina telah empat kali menaikkan harga BBM. Terakhir adalah 1 Juli 2018, BBM non-subsidi mengalami kenaikan harga salah satunya Pertamax.

    Berdasarkan daftar harga terbaru yang dirilis Pertamina, harga Pertamax di wilayah Pulau Jawa dan Bali yang sebelumnya Rp8.900 per liter naik Rp600 menjadi Rp9.500 per liternya. Begitupun kenaikan harga BBM di wilayah Indonesia lainnya yang dapat dilihat di laman resmi Pertamina.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here