BANDUNG, KabarKampus – Mat Rahmad tak menduga, salah satu penghuni kamar kosan yang dijaganya gantung diri. Apalagi, korban selama dua tahun menghuni salah satu kamar kosan tersebut, terlihat baik-baik saja tanpa masalah.
Korban yang merupakan penghuni kamar 306 tersebut ialah berinisial AR, mahasiswa angkatan 2014 Telkom University. Ia menemukannya tak bernyawa lagi pada hari Jumat, (20/07/2018) sekitar pukul 05.30 WIB.
“Terakhir, dia ketemu saya mau makan malam dan biasa saja. Jadi saya tidak menduga dia akan gantung diri,” kata pria yang akrab disapa Mamat ini.
Mamat mengaku, dari dari 25 penghuni kamar kosan tersebut, AR termasuk anak yang baik. Karena tidak pernah keluar hingga larut malam. Ia lebih menyukai berada di dalam kamar bermain komputer.
Bahkan kata Mamat, karena sering di dalam kamar dan bermain komputer di dalam kamar, rata-rata AR membayar token listrik mencapai 400 Ribu Rupiah Perbulan. Jauh lebih mahal dibandingkan penghuni kamar kosan yang lain.
“Sepertinya dia senang bermain game komputer di kamar,” terang Mamat.
Selain menyapa Mamat, AR menurutnya tak pernah bicara apapun soal kuliah atau keluarganya. Jadi Mamat mengaku, tak tahu menahu masalah yang dihadapi AR selama ini.
Namun Mamat baru menyadari, setelah peristiwa gantung diri itu, AR telah mempersiapkan kematiannya. Mulai dari meminta Mamat mememperbaiki motornya di Bengkel dam meminta Mamat membereskan kamar mandinya yang rusak.
Selain itu saat Mamat menemukannya gantung diri di depan kamar, AR dalam kondisi menggunakan kemeja dengan rambut agak basah. Ia sepertinya mandi, sebelum melakukan gantung diri.
AR sendiri merupakan mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2014. Dari sebanyak 144 SKS, baru 57 SKS yang ia selesaikan. Artinya ada waktu tiga tahun bagi AR untuk menyelesaikan studinya.[]