BANDUNG, KabarKampus – Sebanyak 16 foto menjadi saksi kekuatan keluarga di wilayah Taman Sari, Kota Bandung. Foto-foto tersebut merupakan potrait para keluarga korban pengusuran yang masih bertahan di kawasan tersebut.
Mereka difoto bak foto keluarga di studio foto. Hanya saja latar belakang mereka adalah reruntuhan rumah yang telah ditempati sejak puluhan tahun lalu.
Potrait foto-foto orang-orang yang bertahan ini dicetak dengan kertas berukuran 84 x 118 sentimeter. Dipajang di bangunan-bangunan yang telah dihancurkan.
Dialah Prabowo Setyadi yang merekam potrait keluarga korban penggusuran di Kawasan Taman Sari RW 11 tersebut. Potrait keluarga, ia hadirkan, karena menganggap keluarga merupakan pertahanan terbaik dalam setiap peristiwa kehidupan manusia. Termasuk korban penggusuran di kawasan yang persis berada di belakang Balubur Town Square tersebut.
“Potrait 16 keluarga yang tetap memilih bertahan ini merupakan sebuah bentuk pertahanan untuk tetap bisa mendiami dan merawat rumah mereka. Mereka memilih bertahan, karena bahagia di sana,” ungkap Prabowo.
Selain itu ungkap Prabowo, kalau pun para keluarga yang bertahan akan kalah. Mereka tidak kalah dengan menyerah. Mereka melawan dengan harga diri.
Selain itu foto keluarga ini baginya merupakan, salah satu cara untuk tetap mengingat mereka pernah tinggal dan merawat lahan ini. Kemudian juga sebagai pengingat kepada generasi selanjutnya, mempertahankan pilihan dan bertanggung jawab terhadap pilihan hidup adalah kewajiban.
Pameran foto di atas reruntuhan bangunan dan di sekitar kawasan Taman Sari RW 11 ini dibuka sejak hari Jumat, tanggal (13/07/2018). Foto-foto dipamerkan tanpa batas waktu yang ditentukan.[]