More

    Dosen UI Camping Bareng Anak Berkebutuhan Khusus

    Peserta Autiscare saat outbound. Dok. UI

    DEPOK, KabarKampus – Dosen Universitas Indonesia (UI) menggelar camping bareng anak berkebutuhan khusus. Kegiatan bertajuk “Aksi UI Peduli Autiscare Special Camp 2018” ini digelar di Bumi Kepanduan Sentul, Jawa Barat dari tanggal 25 – 26 Agustus 2018.

    Ada sebanyak 21 anak yang mengikuti camping bareng. Mereka merupakan anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) dengan cakupan usia 13 – 15 tahun.

    Selama kegiatan berlangsung, setiap anak didampingi oleh orang tua/guru/terapis serta 1 – 2 relawan dari mahasiswa Fakultas MIPA UI, Fakultas Ilmu Keperawatan UI dan UKM Pramuka UI. Relawan yang dilibatkan adalah sebanyak 70 orang.

    - Advertisement -

    Acara berlangsung dengan kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Lokasi menginap di alam terbuka juga telah dirancang dan disesuaikan dengan kemampuan ABK, seperti menuruni dan menaiki bukit, meluncur, menyeberangi titian di atas air, dan bermain api unggun.

    Kegiatan camping bareng ini diinisasi oleh empat dosen Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI (FMIPA UI). Kegiatan terselenggara atas dukungan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI) melalui hibang pengabdian masyarakat serta bekerja sama dengan Yayasan Pandu Cendekia dan Asyakur Adventure.

    Windri Handayani, Ketua Pelaksana Program Pengmas Autiscare 2018 menuturkan, “Special camp ini bertujuan memberi ruang mandiri bagi penyandang autis untuk berekspresi dan berinteraksi dengan alam terbuka. Dalam pelaksanaan kegiatan, mereka berusaha memerhatikan aspek-aspek yang mampu mendukung perkembangan dan interaksi dari ABK, seperti makanan yang disediakan bebas dari tepung, susu, dan gula karena makanan tersebut dapat memicu hiperaktivitas dari ABK.

    “Permainan dan kegiatan ini bertujuan untuk melatih interaksi, keberanian, rasa percaya diri, fokus, kemandirian, dan mengembangkan kemampuan belajar serta beradaptasi dengan alam,” terang Windri.

    Lebih lanjut, Windri menambahkan, anak-anak sangat senang dan menikmati kebersamaannya dengan teman barunya maupun para dosen dan mahasiswa UI. Mereka juga diajari beragam kegiatan di alam terbuka yang dapat merangsang kemampuan sensorik dan motorik sehingga mampu memperkaya pengalaman mereka.

    “Kelak di kemudian hari, program kami dapat pula menjadi rintisan dari gerakan kegiatan-kegiatan lainnya seperti pemberdayaan dan ruang mandiri bagi ABK untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik lagi dan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Windri.

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here