More

    Mahasiswa UGM Juara Wirausaha Muda Mandiri 2018

    Alwy Herfian memegang piala dan papan hadiah. Dok. UGM

    Tim Majapahitech menjuarai kompetisi Wirausaha Muda Mandiri yang digelar di Malang, Jawa Timur, Sabtu kemarin, (15/09/2018). Tim yang digawangi oleh empat mahasiswa UGM ini membawa pulang gelar juara pertama untuk kategori mahasiswa bidang usaha teknologi non digital.

    Dalam ajang yang digelar Bank Mandiri tersebut, tim Majapahitech menyisihkan 100 peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka pun berhak mendapat hadiah berupa modal usaha sebesar Rp100 juta rupiah.

    Majapahitech merupakan usaha dibidang inovasi hardware. Perintisnya adalah Alwy Herfian S, Tri Yunianta, Bruno Fandi Adi dan Arrijaal Habiburahman.

    - Advertisement -

    Keempat mahasiswa ini mengawali bisnisnya dengan mengikuti kompetisi Innovative Academy (IA) yang diselenggarakan oleh UGM di tingkat kampus. Setelah dinyatakan lolos mereka mendapat pelatihan dan binaan dari universitas dengan mendatangkan mentor hingga pendanaan untuk operasional dan pengembangan.

    “Kami dulu berdiri di sebuah garasi rumah teman saya di daerah Godean tahun 2016 lalu. Kami terus berkembang hingga saat ini,” kata Alwy Herfian kepada Herfian kepada wartawan, Senin, (17/09/2018).

    Alwy mengaku, kemenangan ini membuatnya senang dan mempersembahkannya untuk tim Majapahitech. Meski meraih penghargaan dalam kompetisi bisnis, ia dan ketiga rekannya terus berkomitmen mengembangkan usaha bisnis yang mereka jalankan.

    “Kami akan terus melanjutkan bisnis, lebih produktif menghasilkan inovasi, dan memperlebar cangkupan mitra,” katanya mahasiswa dari Fakultas FMIPA UGM ini.

    Saat ini menurut Alwy, mereka sudah melakukan kerja sama bisnis sebanyak delapan mitra. Akhir tahun ini nilai omsetnya mencapai Rp 1 miliar.

    Namun Alwy mengaku, untuk memenangkan kompetisi WMM tidaklah mudah karena mereka harus mempresentasikan jenis usaha yang sudah mereka jalankan sejak masih duduk di bangku kuliah. Beberapa hal yang menjadi tolak ukur penilaian dari dewan juri diantaranya kebaruan  ide yang berprospek di masa depan, revenue bisnisnya, profil tim, dan cara mengelola tim.

    “Termasuk sudah bermitra dengan siapa saja dan cara mengatasi masalah,” tuturnya.

    Saat ini usaha binis yang mereka rintis sudah memiliki sekitar 19 orang anggota yang kesehariannya membantu pengembangan usaha bisnis tersebut.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here