More

    Seorang Ayah Wakili Wisuda Putrinya yang telah Meninggal

    Bukhory, mengambil ijazah anaknya yang telah meninggal dalam prosesi wisuda di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu, (27/02/2019). Foto : Instagram UIN Ar-Raniry.

    ACEH, KabarKampus – Acara Wisuda hari kedua Universitas Islam Negeri Ar-Raniry diliputi suasana haru. Seorang ayah harus berlapang dada menggantikan putrinya yang telah meninggal dunia pada prosesi wisuda di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Rabu, (27/02/2019).

    Adalah Bukhari yang merupakan Ayha dari almarhum Rina Muharrami, mahasiswi Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry. Almarhum Rina memyelesaikan sidang skripsi tanggal 24 januari 2019. Beberapa hari kemudian tanggal 5 Febuari ia berpulang ke rahmatullah.

    Seperti wisudawan lainnya, sang ayah naik ke atas panggung setelah nama anaknya dipanggil. Ia datang mengenakan kemeja abu-abu lengan panjang dan memakai peci. Sang ayah pun mengambil ijazah anaknya dengan pelukan dari Rektor UIN Ar-Raniry.

    - Advertisement -

    Dari laporan sumberpost, pers mahasiswa UIN Ar-Raniry, gadis kelahiran Bayu, 16 Mei 1996 itu meninggal dunia setelah mengalami sakit tifus stadium akhir hingga berujung pada saraf. Putri pertama dari pasangan Bukhari dan Nurbayani itu, mengalami sakit tifus kurang lebih satu bulan. Bahkan dirinya sempat koma dan dirawat di ICU Rumah Sakit Meuraxa, Kabupaten Aceh Besar.

    “Meninggal karena sakit tifus, cuma udah parah. Kata dokter pas malam terakhir, atau pas besoknya dia meninggal, saya jenguk dan saya tanya hasil pemeriksaannya sama ayah almarhumah. Ternyata tifus udah tahap paling tinggi, sampai kena saraf,” kata Nisaul Khaira yang merupakan sahabat dekat almarhumah sejak semester lima.

    Video prosesi pengambilan ijazah almarhum Rina terekam jelas di akun resmi instagram UIN Ar-Raniry. Dalam video tersebut UIN Ar-Raniry menulis :

    Anakku, hari ini Ayah datang ke acara wisudamu bersama ayah-ayah temanmu yang lain. ayah yang lain datang untuk melihat anaknya jadi sarjana, sementara ayah datang untuk menggantikanmu mengambil tanda sarjana dari kampusmu, nak.

    Sebenarnya Kaki ayah tak lagi kuat, tapi ayah tegapkan langkah menaiki anak tangga untuk maju mengambil ijazahmu. Hari ini ayah berdiri di depan teman-temanmu.

    Ayah sedih nak, karena seharusnya kita ada disini bersama. Tetapi Ayah bangga padamu, kamu itu hebat dan mampu meraih impian yang besar. Dan kelak ayah akan menceritakan kepada warga di desa kita bahwa anak ayah seorang sarjana.

    Seketika terbayang di pelupuk mata engkau datang tersenyum sangat manis dengan baju wisuda yang sangat kau idam-idamkan itu. Kamu seakan membisikkan ditelinga ayah:

    Ayah, anakmu wisuda…

    Selamat jalan Rina, Ayah mu pasti bangga!

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here