More

    Mahasiswa Aceh di Bandung Dukung Penolakan PT EMM

    Mahasiswa dan Pemuda Aceh menggelar aksi di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat, (12/04/2019). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Sekitar 50 mahasiswa  dan Pemuda Aceh di Kota Bandung menggelar aksi di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat, (12/04/2019). Dalam aksi ini mereka menolak perusahaan tambang PT EMM beroperasi di Aceh, sekaligus bersolidaritas atas refresi yang dialami mahasiswa di Aceh saat menggelar aksi menolak PT EMM di kantor Gubernur Aceh.

    Dalam aksinya, mereka melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan “Selamatkan Sumber Air Kami”, “Pak Nova Jangan Ada Dusta Diantara Kita”, “Menteri ESDM Jangan Lupa Makan”, “Adek Tidak Perlu Emas Itu Lamar Adek Dengan Bismillah, dan sebagainya”.

    Harisul Amal, Koordinator Aksi mengatakan, aksi ini adalah bentuk solidaritas mahasiswa Aceh di Bandung terhadap mahasiswa di Aceh yang menolak PT EMM. Dalam aksi tersebut, mereka mendapat perlakuan refresif dari aparat.

    - Advertisement -

    “Ada yang kakinya patah, cidera, dan lainnya. Aksi ini merupakan support moral terhadap mereka. Bahwa mereka tidak sendiri menolak perusahaan tambah emas dan mineral tersebut,” ungkapnya.

    Menurut Haris, ada beberapa alasan mereka mendukung penolakan perusahaan tambang PT EMM di Aceh. Pertama, Aceh adalah Provinsi dengan otonomi khusus, sehingga seharusnya yang mengatur tentang  izin PT EMM adalah gubernur sebagai kebijakan tertinggi.

    “Tapi kami melihat ada penyamarataan seperti daerah lain,” ungkap mahasiswa UIN Bandung ini.

    Selain itu, tambah Haris, kahadiran PT EMM yang beroperasi di hutan lindung Leuser, bisa mengakibatkan pencemarkan sumber air di tiga Kabupaten di Aceh. Kemudian juga ekosistem seperti tumbuhan dan hewan di sana seperti gajah dan harimau akan terganggu.

    “Dikhawatirkan ketika lahan ini hilang, hewan-hewan akan turun ke rumah warga,” terang Haris.

    Kemudian kehadiran PT EMM juga, ungkap Haris, bisa membuat kehilangan mata pencahariannya sebagai petani. Ketika tempat bertani mereka tercemar, mereka tidak akan lagi bisa bertani. Mereka pun akan berpindah pekerjaan menjadi buruh, satpam dan sebagainya.

    Oleh karena itu, Haris dan kawan-kawan menyatakan mendukung sikap mahasiswa dan pemuda Aceh dalam menolak PT EMM. Mereka juga mengutuk segala bentuk tindakan kepolisian terhadap mahasiswa di Aceh, serta meminta pemerintah Aceh menyelesaikan polemik PT EMM secara tepat, cepat, dan transfaran.

    “Menuntut pemerintah pusat lewat menteri ESDM untuk mencabut izin PT EMM dengan menimbang aspirasi rakyat Aceh,” ungkapnya

    Aksi ini diikuti oleh Ikatan Pemuda Aceh (Ikapa), Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN), dan para mahasiswa dan pemuda Bandung yang bersoladiritas. Selain di Bandung, aksi yang sama juga digelar serentak di kota-kota lainnya di Indonesia, seperti di Yogyakarta, Medan, Malang, dan Jakarta.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here