More

    Ospek Vokasi UI, Bawa Maba Turun Langsung Ke Masyarakat

    Foto bersama di sela-sela Ospek Humas Vokasi UI.

    DEPOK, KabarKampus – Program Vokasi Humas UI, melangsungkan Masa Orientasi Mahasiswa (Ospek) di Kampung Digital Vokasi UI, Kelurahan Mekar Jaya, Depok, dari tangga; 12-29 Agustus 2019. Kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar ini mengusung tema “Kemandirian Digital, Modal Kemajuan Bangsa”.

    Dalam pelaksanaanya, Ospek didesain dalam bentuk pengabdian masyarakat. Para mahasiswa baru Humas Vokasi UI ditugaskan sebagai pengajar bagi anak dan remaja di Depok, untuk memiliki kemampuan digital terdepan.

    “Seluruh mahasiswa baru yang berjumlah 67 orang ini, secara bergilir merangkul anak-anak muda di Depok, agar bersama-sama mempersiapkan diri menghadapi tantangan digital ke depan,” kata Muhammad Egha Rifiano, Mahasiswa Vokasi Humas angkatan 2018.

    - Advertisement -

    Egha yang juga Ketua Program Masa Orientasi Mahasiswa (Ospek) menjelaskan, para mahasiswa baru berbagi pengetahuan mereka seputar dunia digital, diantaranya bagaimana menggunakan Instagram yang dapat menghasilkan uang secara benar dan halal. Hal itu, mereka berikan, mengingat, Kota Depok, beberapa saat lalu sering diberitakan karena perilaku kriminal anak dan remaja yang terlibat gang motor, aksi begal, penggunaan narkoba dan lainnya.

    “Kami menyadari bahwa menjadi mahasiswa UI, merupakan sebuah anugrah, karena menjadi bagian dari Kampus terbaik di Indonesia Versi QS World University Rankings (urutan 296 dunia),” tambahnya.

    Untuk itu lanjut Egha, mereka memiliki tanggung jawab baik materil maupun moral untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat semenjak diterima di UI. Baginya, waktu menjadi mahasiswa tidak banyak, sehingga bersama para dosen Vokasi Humas terus mengembangkan Kampung Digital sebagai Pusat Belajar dan Berkarya bagi anak-anak muda Depok.

    Sementara itu, lanjut Danurifqi, Ketua Himpunan Mahasiswa Vokasi Humas UI, selepas dilatih oleh mahasiswa, mereka ingin memastikan bahwa para peserta dapat menularkan pengetahuan mereka ke masyarakat lainnya. Untuk itu, mereka dan para dosen menyelenggarakan penghargaan Digital Heroes (Pahlawan Digital), bagi anak dan remaja yang serius mengisi hari-harinya dengan berbuat baik di ranah digital melalui postingan berita fakta bukan hoax di Instagram.

    “Pemenangnya akan memperoleh sejumlah dana, yang diharapkan bukan hanya menjadi hiburan namun dapat menjadi modal usaha kecil-kecilan meraka di jagat maya,” ujarnya.

    Selain itu, para mahasiswa baru juga mereka dorong untuk memulai aktivitas sebagai manusia dengan kegiatan – kegiatan berbagi sebagai sukarelawan. Hal itu mereka lakukan, karena generasi digital ini 65 persen menyukai aktivitas yang bersifat terjun langsung ke lapangan. Seperti dalam studi di US misalnya menunjukkan bahwa anak muda 74% memilih untuk mengejar pengalaman daripada pendapatan.

    “Hal ini membuat mereka bahagia. Kami ingin mereka memulai masa perkuliahan dengan bahagia, mengingat mereka akan menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” ujar Devie Rahmawati, Founder Klinik Digital Vokasi Humas UI.

    Tidak hanya itu, lanjutnya, riset terhadap 70 ribu pengangguran periode 2002 – 2012, menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki catatan aktivitas berbagi semasa kuliah, akan memiliki peluang 27% diterima oleh perusahaan ketika melamar pekerjaan. Mahasiswa yang melakukan kerja sosial selama 20-29 jam dalam setahun, memiliki peluang 7% untuk dipekerjakan secara profesional di tahun berikutnya.

    Masa orientasi mahasiswa (ospek) Program Vokasi Humas memang didesain agar segera para mahasiswa siap untuk langsung terjun di industri pada semester tiga, di saat usia mereka belum 20 tahun. Hal ini terjadi di program Vokasi Humas (Komunikasi), karena semenjak tahun 2018, Vokasi Humas sudah 100 persen menjalankan kurikulum 3-2-1 yaitu mengirimkan mahasiswa studi penuh di Industri pada semester 4,5,&6.
    “Hal ini yang mengakibatkan sekitar 20-30% mahasiswa Vokasi Humas, sudah memiliki pekerjaan, bahkan sebelum lulus sekalipun. Sisanya, dengan mudah diterima di berbagai industri ataupun melanjutkan studi ke jenjang berikutnya,” tutup Devie Rahmawati.

    Hadirkan para profesional

    Selain terjuan langsung ke masyarakat, para mahasiswa baru juga mendapatkan materi dari para profesional di bidang Komunikasi yaitu Amalia Prabowo (Alibaba), Ongki Saputra (Traveloka), Lasya Miranti (The Hatch) da Cynthia Octaviani (Pengusaha Muda). Keempatnya dengan lugas menyampaikan bahwa mereka semua kesulitan mencari sumber daya manusia.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here