Oleh : Adi
LEBANON, KabarKampus – Sebuah ledakan hebat terjadi di Kota Beirut, Lebanon pada Selasa sore waktu setempat, (04/08/2020). Palang Merah Lebanon menyebut lebih dari 100 orang meninggal dunia dan sekitar 4 ribu orang lainnya luka-luka akibat dua ledakan besar itu.
Sekitar 65 orang mahasiswa Indonesia yang tengah mengambil kuliah di kota tersebut ikut merasakan ledakan dahsyat itu. Diantaranya adalah Hamzah, Presiden PPI Lebanon bersama rekan-rekannya di Apartemen mereka yang tak jauh dari lokasi ledakan.
Hamzah mengaku, ketika itu, ia dan teman-temannya asal Indonesia sedang berada di kediaman mahasiswa yang berjarak sekitar 4 Kilometer dari lokasi. Awalnya mereka merasakan gempa yang berdurasi sekitar 10 detik. Kemudian karena takut terkena reruntuhan, mereka pun turun ke bawah lewat tangga.
“Sesampainya di bawah, keadaan sudah mencekam. Salah satu warga lokal bilang kepada kami agar tidak keluar dari apartement (daerah Barbir), khawatir terkena ledakan susulan,” menceritakan pengalamannya.
Hamzah bercerita, suasana ketika itu begitu mencekam. Lalu lalang ambulance sangat padat. Masyarakat takut akan ada ledakan susulan.
Saat ini ada sekitar 65 orang mahasiswa Indonesia dari berbagai kampus tengah mengambil kelas musim panas di beberapa universitas. Kesemuanya, kata Hamzah, masih dalam kondisi yang aman.
KBRI sudah mendata setidaknya ada 1.447 WNI, 1.234 diantarnya adalah kontingen garuda dan 213 WNI Sipil termasuk KBRI dan mahasiswa berada di Lebanon.[]