Rantai produksi beras yang semakin panjang dan membuat harganya semakin mahal disebabkan oleh praktek neoliberalisme. Sebab salah satu ciri neoliberalisme memperpanjang rantai perdagangan. Neoliberal berupaya menarik rente (perampasan) hasil dari rakyat, bukan mengenai produksi barang itu sendiri. Secara umum fondasi logika neoliberal itu sama dengan kapitalisme namun terus bertransformasi menjadi kapitalisme global.
Diskusi terus berlanjut sampai pada pembicaraan mengani upaya untuk merebut kekuasaan atau melawan sistem yang mapan. Menurutnya setiap orang bisa terus menekuti apa yang sudah mereka mulai. Tapi jangan bergerak sendiri dan terisolasi, penggerak harus berjejaring untuk kerja lain yang lebih besar.
Di dunia ada gerakan petani bernama La Via Campesina (LVC) yang menentang sistem kapitalisme global dunia pertanian dan pangan. Mereka berupaya memperjuangkan hak petani dan masyarakat pedesaan. Saat ini LVC sedang mengadakan reformulasi strategi. Setelah keberhasilan UNDROP atau deklarasi Hak Asasi Petani sebagai sebuah isu HAM, mereka menyadari perjuangan konstitusional saja tidak cukup. Harus merubah struktur politik, ekonomi, budaya dan ideologi.
Di Vietnam terdapat gerakan petani yang kuat lewat Peasant Union. Sejak tahun 1960-1970 revolusi Vietnam yang berbasis pada petani membuat mereka bisa mempengaruhi kebijakan negara. Era 1980 saat komunisme runtuh, Peasant Union Vietnam berpengaruh besar dalam membentuk kebijakan petani Vietnam seperti yang terlihat sekarang. Memperkuat petani bukan lewat pemberdayaan ekonomi saja tapi harus dilebarkan ke politik agar petani bisa memperjuangkan kepentingan mereka sendiri.
Partai politik hanya salah satu jalan, bisa saja Partai Buruh atau Partai Petani, hal yang perlu diperhatikan adalah kapasitas petani. Apakah mereka bisa memimpin dirinya sendiri lepas dari kendali kekuatan lain yang nanti hanya memanfaatkan mereka. Cara mengendalikan kekuasaan bisa dilakukan lewat banyak praktik dan strategi, tidak selalu dengan merebut kekuasaan. Misalnya petani Vietnam tidak merebut pemerintahan namun mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pemerintah. Di Indonesia serikat rakyat masih sangat lemah, mungkin penguatan serikat adalah pilihan yang bagus saat ini.Koperasi bisa jadi alternatif untuk melawan korporasi, namun perlu perjuangan mengembalikan koperasi kedalam hakikatnya yang asli. Ini merupakan pertarungan ideologi dan ekonomi serta bagaimana membuat koperasi menjadi lebih efesien. Koperasi penting dan ditempatkan menghadapi neoliberal secara keseluruhan.
*Penulis adalah Mahasiswa HI, FISIP, Uiversitas Andalas (Unand).