More

    Hypatia: Perempuan yang Bercahaya

    “Dia yang memengaruhi pemikiran zamannya, memengaruhi semua waktu yang mengikutinya. Dia telah membuat kesan tentang keabadian.”

    Hypatia

    Keadaan bertambah kusut ketika uskup agung, Theopilus menutup usia. Posisinya digantikan Cyrill, yang memiliki perangai keras kepala, ambisius, dan agresif. Cyrill kerap memamerkan kekerasan atas nama agama, membentuk milisi untuk menyerang mereka yang berbeda. Selaku pemimpin agama Cyrill memberangus sinagog Yahudi di Alexandria dan memerangi kaum pagan. Cyrill membawa kota dalam kekacauan, benang keharmonisan tercerai berai tak berbentuk. Alexandria diintai oleh rezim negara agama.

    Selaku Gubernur Kota dan juga seorang Kristiani, Orestes berupaya menghentikan aksi Cyrill yang semakin buas. Meruncinglah konflik antara pemerintahan kota dan tokoh agama. Perebutan kekuasaan antara Cyrill dan Orestes. Kondisi ini berakibat buruk bagi Hypatia. Kedekatannya dengan Orestes membawanya dalam arus pertikaian politik yang menajam. Dan nahasnya, peristiwa politik inilah yang merenggut Hypatia. Hypatia menjadi sasaran empuk bagi hasrat berkuasa Cyrill. Sebab Hypatia adalah penganut filsafat Neoplatonis, seorang pagan, dan sebagai perempuan. Ia jauh lebih rentan dari pusaran peristiwa politik yang tak diketahuinya. Puncak konflik kekuasaan ini adalah dengan pembakaran perpustakaan Alexandria.

    Hypatia dituduh sebagai penyihir. Kala itu, klasifikasinya juga menghina akal budi dan biadab. Jika seorang perempuan memegang besi panas telapaknya merah dianggap penyihir. Hypatia berada di bawah bayang-bayang kematian. Pusaran politik begitu kencang dan mematikan. Hari yang memilukan itu terjadi, dalam perjalanan mengajar Hypatia disergap oleh sekelompok fanatisme agama yang dipimpin Peter The Lector. Hypatia diseret dan dikuliti dengan cangkang kerang sampai altar. Darahnya dianggap sebagai penyucian karena ia dianggap sesat dan kemudian jasad Hypatia dibakar.

    - Advertisement -

    Kematian Hypatia adalah akhir dari Hellenisme. Menandai era kegelapan barat. Abad yang makin lama makin gelap dengan rezim negara agama. Kematian Hypatia sejatinya didasari oleh konflik politik. Hypatia tercabik-cabik dalam peristiwa politik yang kejam. Hypatia menjadi korban dari obsesi dan ambisi buta untuk berkuasa. Namun yang para algojo dan tukang jagal politik itu lupa adalah mereka menganggap berhasil membunuh pikiran dan mengkerangkeng kebenaran. Padahal betapapun itu dilakukan, kebenaran selalu menemukan jalannya sendiri.

    Kematian Hypatia malah mengharumkan dan menyuburkan Spirit of Hypatia. Yang memuat keterbukaan, kemajuan ilmiah, dan emansipasi kaum perempuan. Hypatia menjadi inspirasi perjuangan deklarasi Hak Perempuan setelah peristiwa Versailles. Namanya diabadikan dalam jurnal Feminist Internasional sebagai pembawa inspirasi kemajuan perempuan. Ia menjadi simbol bagi feminisme dan perjuangan kesetaraan hak-hak perempuan.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. Satu hal yang sulit saya cerna: disebutkan bahwa Hypatia lahir tahun 355 SM. Kemudian ditulis juga bahwa ia mengkritik formalisme agama untuk kepentingan politik, ketika agama kristen tumbuh sebagai kekuatan politik.
      Oh, tahun 355 SM sudah ada agama kristen?

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here