AS Telah Membunuh Lebih Dari 20 Juta Orang di 37 “Negara Korban” Sejak Perang Dunia II
oleh: James A. Lucas
Setelah serangan dahsyat 11 September 2001, kesedihan yang mendalam dan perasaan putus asa serta kemarahan yang dapat dipahami mulai merasuki jiwa Amerika. Beberapa orang pada saat itu mencoba untuk mempromosikan perspektif yang seimbang dengan menunjukkan bahwa Amerika Serikat juga bertanggung jawab atas timbulnya perasaan yang sama pada orang-orang di negara lain, tetapi hal itu tidak menimbulkan dampak apa pun. Meskipun orang Amerika memahami secara abstrak kebijaksanaan orang-orang di seluruh dunia yang berempati dengan penderitaan satu sama lain, pengingat akan kesalahan yang dilakukan oleh negara kita tidak banyak didengar dan segera dibayangi oleh “perang melawan terorisme” yang semakin gencar.
Namun, kita harus terus berupaya mengembangkan pemahaman dan rasa kasih sayang di dunia. Semoga artikel ini dapat membantu dalam hal tersebut dengan menjawab pertanyaan “Berapa banyak peristiwa 11 September yang telah disebabkan oleh Amerika Serikat di negara lain sejak Perang Dunia II?” Tema ini dikembangkan dalam laporan ini yang berisi perkiraan jumlah kematian tersebut di 37 negara serta penjelasan singkat mengapa AS dianggap bersalah.
Penyebab perang itu rumit. Dalam beberapa kasus, negara-negara selain AS mungkin bertanggung jawab atas lebih banyak kematian, tetapi jika keterlibatan negara kita tampaknya menjadi penyebab penting dari perang atau konflik, maka negara kita dianggap bertanggung jawab atas kematian di dalamnya. Dengan kata lain, perang mungkin tidak akan terjadi jika AS tidak menggunakan kekuatannya yang besar. Kekuatan militer dan ekonomi Amerika Serikat sangat penting.
Namun, korbannya tidak hanya dari negara-negara besar atau satu bagian dunia. Sisanya, korban tewas berasal dari negara-negara kecil yang jumlahnya lebih dari setengah jumlah negara. Hampir semua bagian dunia telah menjadi target intervensi AS.
Kesimpulan keseluruhan yang dicapai adalah bahwa Amerika Serikat kemungkinan besar telah bertanggung jawab sejak Perang Dunia II atas kematian sekitar 20 hingga 30 juta orang dalam perang dan konflik yang tersebar di seluruh dunia.
Bagi keluarga dan teman-teman korban, tidak ada bedanya apakah penyebabnya adalah aksi militer AS, pasukan militer proksi, penyediaan perlengkapan atau penasihat militer AS, atau cara lain, seperti tekanan ekonomi yang diterapkan oleh negara kita. Mereka harus membuat keputusan tentang hal-hal lain seperti menemukan orang-orang terkasih yang hilang, apakah akan menjadi pengungsi, dan bagaimana cara bertahan hidup.
Dan rasa sakit dan kemarahan menyebar lebih jauh lagi. Beberapa pihak berwenang memperkirakan bahwa ada sebanyak 10 orang yang terluka untuk setiap orang yang tewas dalam perang. Penderitaan mereka yang nyata dan terus berlanjut merupakan pengingat yang terus-menerus bagi rekan senegara mereka.
Penting bagi warga Amerika untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini sehingga mereka dapat mulai memahami penderitaan yang dirasakan orang lain. Seseorang pernah mengamati bahwa orang Jerman selama Perang Dunia II “memilih untuk tidak tahu.” Kita tidak dapat membiarkan sejarah mengatakan hal ini tentang negara kita. Pertanyaan yang diajukan di atas adalah “Berapa banyak peristiwa 11 September yang telah disebabkan oleh Amerika Serikat di negara lain sejak Perang Dunia II?” Jawabannya adalah: mungkin 10.000.
Komentar tentang Pengumpulan Angka-angka Ini
Secara umum, jumlah warga Amerika yang meninggal jauh lebih kecil tidak disertakan dalam studi ini, bukan karena jumlah tersebut tidak penting, tetapi karena laporan ini berfokus pada dampak tindakan AS terhadap musuh-musuhnya.
Penghitungan akurat jumlah kematian tidaklah mudah, dan pengumpulan data ini dilakukan dengan kesadaran penuh akan fakta ini. Perkiraan ini mungkin akan direvisi nanti baik ke atas maupun ke bawah oleh pembaca dan penulis. Namun, tidak diragukan lagi totalnya akan tetap dalam jutaan.
Kesulitan dalam mengumpulkan informasi yang dapat diandalkan ditunjukkan oleh dua perkiraan dalam konteks ini. Selama beberapa tahun saya mendengar pernyataan di radio bahwa tiga juta orang Kamboja telah terbunuh di bawah kekuasaan Khmer Merah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir angka yang saya dengar adalah satu juta. Contoh lain adalah bahwa jumlah orang yang diperkirakan tewas di Irak karena sanksi setelah Perang Irak pertama AS adalah lebih dari 1 juta, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, berdasarkan studi yang lebih baru, muncul perkiraan yang lebih rendah yaitu sekitar setengah juta.
Seringkali informasi tentang perang baru terungkap setelah ada yang memutuskan untuk berbicara, ketika informasi rahasia terungkap karena usaha keras dari beberapa orang, atau setelah komite kongres khusus membuat laporan.
Baik negara yang menang maupun yang kalah mungkin punya alasan sendiri untuk tidak melaporkan jumlah kematian. Lebih jauh, dalam perang-perang terkini yang melibatkan Amerika Serikat, tidak jarang terdengar pernyataan seperti “kami tidak menghitung korban” dan rujukan pada “kerusakan kolateral” sebagai eufemisme untuk korban tewas dan luka. Bagi sebagian orang, nyawa itu murah, terutama mereka yang memanipulasi orang-orang di medan perang seolah-olah itu adalah papan catur.
Mengatakan bahwa sulit untuk mendapatkan angka pasti bukan berarti kita tidak boleh mencoba. Diperlukan usaha untuk mencapai angka enam juta orang Yahudi yang terbunuh selama Perang Dunia II, tetapi pengetahuan tentang angka tersebut sekarang tersebar luas dan telah memicu tekad untuk mencegah terjadinya holocaust di masa mendatang. Perjuangan itu terus berlanjut.
Penulis dapat dihubungi di jlucas511@woh.rr.com
37 BANGSA KORBAN
Bersambung ke halaman selanjutnya –>