More

    Aksi Kemanusiaan di Tengah Ramadhan, Relawan Bantu Korban Banjir di Bekasi Selatan

    Relawan bantu korban banjir Bekasi Selatan.

    Banjir besar yang melanda wilayah di Perum Jaka Setia Kencana, Bekasi Selatan, menjadi bencana yang menguji solidaritas kemanusiaan. Air yang meluap dari tanggul akibat hujan deras sejak dini hari merendam ratusan rumah hingga nyaris tak bersisa. Situasi darurat ini mendorong berbagai elemen masyarakat untuk turun tangan memberikan bantuan bagi para penyintas yang terdampak. 

    Sejumlah organisasi profesi, filantropi hingga penangulangan bencana langsung bergerak cepat, berkolaborasi dalam aksi kemanusiaan yang dimulai pada hari Minggu, 9 Maret 2025 sejak pagi hingga waktu berbuka puasa bersama. 

    Organisasi yang terlibat dalam aksi ini meliputi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Banten bersama Badan Reaksi Cepat (Baret ICMI Banten), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Satuan Relawan Gerak Cepat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (SARGAP IAKMI), Apoteker Tanggap Bencana (ATP), Relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Sahabat Relawan Indonesia, Tim Icikiwir, Phapros, Praktisi Kesehatan Masyarakat serta Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI). Para relawan datang dari berbagai daerah, termasuk dari Banten, dengan beberapa di antaranya telah berada di lokasi sejak Sabtu, 8 Maret 2024.

    - Advertisement -

    Banjir Datang Secara Tiba-Tiba, Warga Tidak Siap Menghadapi

    Berdasarkan hasil asesmen di lapangan, banjir terjadi secara tiba-tiba pada dini hari. Sekitar pukul 02.00 WIB, warga mulai menginformasikan bahwa air sungai mulai naik dengan cepat akibat intensitas hujan yang sangat tinggi. Namun, dalam waktu singkat, air meluap melewati tanggul dan membanjiri rumah-rumah warga. Pada pukul 03.00 WIB, air sudah mencapai dada orang dewasa dan terus naik hingga menenggelamkan ratusan rumah hingga tak bersisa.

    Kondisi ini membuat warga tidak memiliki waktu cukup untuk melakukan evakuasi mandiri. Banyak di antara mereka terjebak di dalam rumah dalam kondisi darurat. Beberapa korban mengalami luka ringan hingga berat akibat terkena pecahan kaca dan benda tajam, sementara lainnya mengeluhkan gejala diare, muntah-muntah, pusing, mual, serta gatal-gatal akibat paparan air banjir yang kotor.

    Aksi Kemanusiaan yang Membawa Harapan

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here