More

    Anomali Sumatera Barat: Angka Pengangguran Tinggi, tapi Kemiskinan Rendah

    Festival Budaya Minang di Batu Sangkar Sumatera Barat. (Foto: Deni Dahniel via wikipedia)

    Dengan adanya gelontoran dana yang dikirimkan secara terus menerus oleh para diaspora tersebut, memiliki dampak yang cukup positif terhadap kehidupan masyarakat di kampung halaman. Memang banyak kita jumpai masyarakat di perkampungan yang bekerja seadanya atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun bantuan finansial tersebut berhasil menjadi solusi atas keberlangsungan hidup masyarakat.

    Anggaran yang dikirimkan oleh para diaspora tidak hanya menyasar pada individu saja, melainkan juga untuk pembangunan berbagai sektor. Mulai dari sektor ekonomi dengan membuka lahan pertanian dan perkebunan. Pada sektor pendidikan tak jarang bantuan tersebut digunakan untuk sekedar renovasi atau bahkan membangun sekolah bagi masyarakat. Juga pada sektor sosial budaya, masyarakat bisa memanfaatkan anggaran tersebut untuk membangun rumah ibadah atau bahkan memperbaiki rumah gadang sebagai simbol adat dan kebudayaan di Minangkabau.

    Dalam arti lain, tugas Pemerintah untuk pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, atau bahkan membuka lapangan kerja baru untuk menekan angka pengangguran menjadi jauh lebih ringan dengan adanya bantuan dari para diaspora.

    - Advertisement -

    Tinggal bagaimana Pemerintah sebagai jembatan antara perantau dengan masyarakat setempat mampu menyediakan wadah bagi para perantau untuk selalu berkontribusi bagi kampung halamannya. Bantuan yang diberikan oleh para diaspora tersebut sangat bermanfaat untuk menjamin kesejahteraan dan juga menjaga kestabilan ekonomi masyarakat setempat.

    Ke depannya, diharapkan Pemerintah mampu melakukan omtimalisasi atas potensi diaspora dalam membangun kampung halamannya. Selain itu, memperbaiki alur komunikasi juga dinilai penting agar bantuan yang diberikan oleh para diaspora lebih tepat sasaran.

    Dan juga kolaborasi antara Pemerintah, diaspora serta pihak lain yang dirasa perlu harus dilakukan. Agar pemerataan pembangunan bisa tercapai sehingga dampak yang dihasilkan bisa dirasakan oleh masyarakat luas.

    Semoga dengan perbaikan seluruh instrumen tadi, Sumatera Barat bisa menekan angka kemiskinan dan pengangguran lebih jauh lagi demi mewujudkan kehidupan ranah Minang yang lebih sejahtera di masa yang akan datang.

    *Penulis adalah Peneliti di Indonesia New Cooperative Movement Studies Center (IN Coop-Me SC)

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here