
“Harvard telah memberikan contoh dengan menolak upaya yang tidak sah dan kasar untuk membungkam kebebasan akademik, sambil mengambil langkah konkret agar seluruh mahasiswa dapat merasakan lingkungan yang mendorong pencarian intelektual, perdebatan yang ketat, dan saling menghormati.”
Barack Obama
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, puji keputusan Universitas Harvard untuk menolak tuntutan Pemerintahan Donald Trump terkait kebijakan, keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Dampaknya, Presiden AS, Trump, telah membekukan 2,2 miliar dolar AS dana federal untuk Harvard buntut penolakan terhadap kebijakannya.
Sebelumnya, Harvard rutin menerima dana federal sekitar 9 miliar dollar AS. Obama menggambarkan pembekuan dana sebagai bentuk pelanggaran hukum dan ketidakadilan. Ia juga menyebut Harvard telah memberikan contoh penting bagi institusi pendidikan tinggi lain di AS.
Obama juga menilai langkah tersebut mencerminkan keberanian dalam mempertahankan kebebasan akademik. Ia menyoroti langkah konkret Harvard dalam menciptakan lingkungan yang mendukung analisis intelektual, debat yang sehat, dan saling menghormati antar mahasiswa. Obama juga menyerukan kepada lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk tidak menyerah terhadap tekanan politik dari pemerintahan Trump.
Padahal, ia jarang mengkritik kebijakan pemerintah secara terbuka sejak meninggalkan Gedung Putih hampir satu dekade lalu. Obama sendiri merupakan alumni Sekolah Hukum Harvard dan lulus pada tahun 1991. “Harvard telah memberikan contoh dengan menolak upaya yang tidak sah dan kasar untuk membungkam kebebasan akademik, sambil mengambil langkah konkret agar seluruh mahasiswa dapat merasakan lingkungan yang mendorong pencarian intelektual, perdebatan yang ketat, dan saling menghormati,” tulisnya pada akun X miliknya.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
Melihat kehancuran Zionis dari dalam, sekarang tanda tanda itu akan diikuti oleh Amerika si setan besar. Dimulai dari tenda mahasiswa bergulir Manta presidennya ikut menguliti kebijakan negaranya sendiri.
Bahasa “kebebasan akademik”, hampir seragam di gunakan, bak bola salju terus menggema sahut menyahut menjadi senjata yang saya yakini akan mempengaruhi semua lini.
Sekali lagi akhirnya sang adii daya mendapat tentangan dari dalam tubuhnya sendiri. Menjadi virus radikal bebas menyerang setiap sendiri tubuhnya.
Tanda tanda itu semakin terlihat, bahwaereka demikian karena PALESTINA.
Akhirnya, suka atau tidak suka, senang tidak senang siapapun yang berkiblat ke Amerika akanenghadapai hal yang sama.
Pertanyaannya akankah Indonesia dapat segera sadar hingga perubahan itu lebih natural atau akan plek sama dengan Amerika !?
Kita tunggu tanggal mainnya.
Sesama dlm lingkaran setan pintar bersandiwara. Untuk menarik simpati publik seolah peduli kemandirian dan kebebasan kampus. Kebetulan mantan presiden Obama ini juga alumnus Universitas Harvad. Dialah org nya pencipta terorisme Isis, Alqaidha Jabhah Nusrah, dll. sang otak penghancur negara Syuriah dgn alasan memerangi Teroris. Justru dia bertenak Teroris seluruh dunia. Kemudian dia dtg bak malaikat penolong, jadi pahlawan
suci, bebas masuk keseluruhan dunia untuk menumpas Teroris. Jadi jgn terpedaya kpd org2 penguasa kuasa gelap dunia ini.!!!
Kami pernah mendengar apresiasi Rahbar (semoga dipanjangkan umurnya). Kepada demo pro Palestina mahasiswa yang marak beberapa waktu lalu
Beliau memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang melakukan demo pro palestina di seluruh dunia juga termasuk para mahasiswa melakukan demo (aksi tenda) di beberapa universitas bergensi di Amerika.
Semoga apresiasi yang Rahbar berikan, adalah satu dukungan moril kepada mereka karena Rahbat melihatnya sebagai bentuk dukungan yang tulus dan murni.
“Basirah” dalam konteks ahlil Bait merujuk pada pemahaman yang mendalam, wawasan, dan kemampuan untuk melihat hakikat sesuatu dengan jelas.
Kiranya atas dasar itu hingga Rahbar memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang melakukan demo pro Palestina di beberapa universitas bergengsi di seluruh dunia. Beberapa waktu yang lalu.