More

    Gideon Chariot; Nakba yang Terulang

    Oleh: Mahdiya Az Zahra*

    Tanggal 15 Mei 2025 kita peringati sebagai Hari Nakba di Palestina. Hari bencana ketika seluruh warga Palestina yang sedang tidur lelap terbangun dari malam-malam yang tenang. Mereka diusir, dibantai, dan diserang oleh Israel dan harus mengungsi. Sebanyak 15.000 orang dibunuh. Lebih 750.000 orang harus mengungsi dan terusir dari tanah kelahirannya.

    Tanggal 15 Mei kemarin, kita menyuarakan Hari Nakba, berharap suara kita akan menekan Israel untuk menghentikan genosida. Alih-alih menghentikan serangan, Israel malah mengulagi Nakba. Mereka melancarkan operasi Gideon’s Chariot dengan cara menyerang warga Gaza di daerah Utara dan Selatan. Serangan dilakukan lewat darat dan udara, dengan helikopter di atas tenda-tenda warga Gaza dan menembaki mereka tanpa terkecuali. 

    - Advertisement -

    Banyak sekali syuhada jatuh bergelimpangan di tanah. Tidak ada satu pun yang dapat mendekat. Beberapa orang mencoba mendekat untuk mengetahui kondisi para syuhada, berpuluh peluru menyasar badannya. Gugurlah mereka, menambah daftar panjang jumlah para syuhada. 

    Warga Gaza terpaksa membiarkan para syuhada, mereka tidak dishalati tak juga dimakamkan. Jenazah mereka dirusak oleh anjing-anjing liar yang kelaparan. Bagaimana perasaaan kalian? Melihat saudara kita yang telah meninggal terkapar di jalanan, lalu anjing memakannya. 

    Keesokan harinya, masih sama seperti hari sebelumya. Warga Gaza terus diliputi ketakutan, menuggu giliran akan syahid. Namun juga takut jika kematiannya menyakitkan. Takut diserang atau ditawan. Ini bukan adegan film, ini nyata. Bayangkan kita sedang berada di medan perang. Menghindari musuh dari serangan. Sesiap apa pun kita untuk mati, kita pasti punya rasa takut. 

    Hossam, warga Khan Younis Gaza, yang selalu komunikasi dengan saya melaporkan semua kejadian pada saya. Katanya, hari ini bahkan lebih buruk dari Nakba itu sendiri. Gideon’s Chariot bahkan lebih kejam daripada Nakba yang diperingati setiap tahun. Genosida sejak Oktober 2023 adalah genosida paling mengerikan yang terjadi sejauh ini. 

    Hossam bilang, ia menyesal terlahir sebagai Palestina. Ia mulai membenci dirinya karena terlahir menjadi Palestina. Percayalah, mereka bukan membenci diri mereka maupun negara mereka. Mereka sebenarnya membenci Israel yang menginginkan wilayah Palestina. Hanya untuk merebut wilayah Palestina, Israel harus melakukan penyiksaan dan pembunuhan paling kejam sepanjang sejarah.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here