Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Tumbuhan telah banyak digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Penelitian mengenai tumbuhan sebagai obat pun telah banyak dilakukan.
Seperti penelitian yang dilakukan mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Univerisitas Negeri Yogyakarta (UNY). Mereka mengembangkan daun dan bunga tapak dara sebagai teh yang berguna untuk obat leukemia.
“Tanaman tapak dara mengandung alkaloid vinblastine, vincristine,leurosine, catharanthine, dan lochnerine yang berkhasiat sebagai antikanker,” kata Arif Yoga Pratama, salah satu mahasiswa peneliti FMIPA UNY.
Menurutnya, pemanfaatan daun dan kembang tapak dara sebagai obat leukemia didasarkan karena tanaman ini murah dan mudah diperoleh.
Arif mengungkapkan, tanaman yang di Sumatera disebut sebagai “rumput jalang” itu biasa tumbuh subur di Padang atau di pedesaan beriklim tropis. Jenis tanaman ini oleh masyarakat digunakan sebagai obat tradisional.
Menurut Arif, Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, leukemia, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf ataupun otot. Sedangkan alkaloid cabtharanthin dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
“Mula-mula bunga dan daun tapak dara dikeringkan untuk dijadikan teh celup. Kemudian dengan metode spektofotometer teh diseduh dalam air hangat. Air seduhan lalu diuji kandungannya,” papar Arif.
Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa ativitas antioksidan dari teh tapak dara adalah: 85,35% RSA dan 85,50% RSA; kadar airnya 0,1213% dan 0,1357%; kadar abunya 0,0501% dan 0,055%; dan kadar phenol-nya 13,6833% dan 13,7400%. Dari data inilah bunga tapak dara juga mampu mengobati leukimia.
Selain Arif mahasiswa lain yang turut dalam penelitian ini adalah, Ari Purnomo, dan Amallia Nugrahaeni.[]