Ahmad Fauzan Sazli
Diskusi “Meneropong Politik Indonesia 2014, Melawan Mainstream Demokrasi Modal” di Galery Cafe, TIM, Jakarta, Selasa, (22/01/2013)
JAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMI) menyatakan akan Golput pada pemilu 2013. Hal itu dikarenakan partai-partai yang lolos verifkasi untuk pemilu 2014 tidak transparan serta perekrutan calon legislatifnya masih carut marut.
Pernyataan itu disampaikan Mustofa, Presedium GMI pada acara memperingati hari jadi GMI yang pertama di Galeri Kafe, Jakarta, Selasa, (22/01/2013). Menurut Mustofa, pada pemilu 2009 partai-partai politik cenderung merekrut Calegnya secara serabutan, bukan berdasarkan kemampuannya.
“Seperti pada pemilu 2009 banyak Caleg yang stress dan gantung diri karena gagal jadi calon legislatif,” kata Mustofa.
Menurut Mustofa, kenyataan itu menunjukkan bahwa partai politik bukan mencari orang yang memiliki gagasan dan berkemampuan, namun mencari pemodal.
“Siapa saja yang boleh jadi Caleg asal punya uang, sementara para aktivis yang memiliki gagasan dan kemampuan tidak bisa maju karena tidak memiliki modal,” kata Mustofa.
Menurut Mustopa, selain itu partai-parta politik itu juga tidak menacalonkan orang muda, namun mengusung calon-calon yang berusia di atas 60 tahun.
“Dengan landasan itu, kami untuk saat ini menyatakan Golput pada pemilu 2014,” jelas Mustofa.
Peringatan hari jadi GMI yang pertama tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa anggota GMI dari berbagai kampus di Jakarta. Salah satu rangkaian acaranya adalah diskusi “Meneropong Politik Indonesia 2014, Melawan Mainstream Demokrasi Modal.” []
