Ahmad Fauzan Sazli
Erwin Usman, anggota MKRI membacakan pernyataan MKRI di Sekretariat MKRI, Jakarta, Minggu, (24/03/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus – Rencana aksi Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) untuk menghentikan pemerintahan SBY akan dipusatkan di Gedung LBH Jakarta, pada Senin, (25/03/2013). Mereka akan membangun panggung yang akan diisi dengan upacara bendera, orasi tokoh, testimoni rakyat, pembacaan puisi, pentas musik dan sebagainya.
Menurut Adie Massardi, Sekjen MKRI, bahwa aksi damai yang akan digelar besok adalah untuk menghindari benturan yang sudah disiapkan untuk merepresi aksi MKRI.
“Aksi damai ini juga untuk menghindari benturan dengan kelompok-kelompok sipil lain yang juga diorganisir untuk dibenturkan dengan gerakan MKRI,’ kata Adie presidium MKRI dalam konferensi pers di Sekretariat MKRI, Minggu, (24/03/2013).
Ia menjelaskan, bahwa aksi yang akan digelar besok merupakan bentuk deklarasi awal gerakan menghentikan pemerintah korup SBY dan Boediono. “Kami bukan ingin mengkudeta, namun ingin memperbaiki negara dari pemerintahan yang korup,” kata Adie.
Sementara itu, Haris Rusli, anggota MKRI menambahkan, bahwa isu kudeta yang muncul bukan dari mereka, melainkan istana negara yang hendak merusak citra MKRI.
“Respon buruk SBY terhadap aksi MKRI ini, meyakinkan kami bahwa rezim SBY telah kehilangan legitimasi moral yang harus segera diakhiri dan menyerahkannya kepada pemerintahan transisi,” jelas Haris.
Dalam kesempatan itu mereka menghimbau, masyarakat yang tidak terlibat aksi, mereka minta untuk tetap menjalankan kegiatan seperti biasanya. Tidak terhasut oleh teror dan pernyataan provokatif yang tidak bertanggung jawab.[]
