Oleh . Farhan Effendy
Refleksi untuk mahasiswa dan pemuda Indonesia
Pada masa 1990 sampai 2000-an demonstrasi masih marak di berbagai tempat. Pada masa itu mahasiswa dan pemuda menyebutkan dirinya sebagai gerakan moral. Sedangkan mahasiswa lain menyebut dirinya sebagai gerakan Politik.
Mahasiswa menjadi pecah dan terkadang pragmatis. Tidak menjadi rahasia umum lagi ada mahasiswa yang dibayar untuk berdemonstrasi. Sebelum terlalu jauh meneropong peranan mahasiswa di luar kampus, walaupun klise, sebaiknya kita mesti ingat bahwa tugas utama mahasiswa dan pemuda adalah belajar di kampus.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat kurang lebih sama dengan peranan masyarakat. Namun mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan.
Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, mereka akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain. Tapi bisakah mahasiswa beranjak menuju gerakan pemikiran dan gerakan transformasi? Mari kita coba dan berjuang!
Pola dasarnya pembinaan dan pengembangan generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni: sosial psikologi, sosial budaya, sosial ekonomi, sosial politik. Sementara masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah: menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda. Kaum muda juga mengalami kekurangpastian terhadap masa depannya,belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur, pergaulan bebas, penyalahagunaan narkotika, dan sebagainya.
Tidak bisa dipungkiri lagi, kelak atau saat ini pemuda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional. Mereka diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk kelestarian kahidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas- luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkoba, anak jalanan dan sebagainya. Hal itu dapat disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya.
Oleh karena itu perlu adanya upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri.
Arah kebijakan pembinaan generasi muda dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil guna. Dalam hubungan itu perlu dimantapkan fungsi dan peranan wadah-wadah kepemudaan seperti Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi, KNPI dan organisasi fungsional pemuda lainnya.
Dalam kebijakannya terlihat bahwa wadah-wadah tersebut secara ekslpisit merupakan wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif dalam pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada khususnya.
Berkembangnya suatu negara berarti begitu banyak hal yang akan muncul dan masalah yang harus diselesaikan. Masalah penyalahgunaan narkoba sampai sekarang masih menjadi masalah yang memusingkan. kita semua ditinjau dari berbagai aspek kehidupan.
Namun Fenomena ini merupakan suatu kejutan baru dimana banyak tenaga ahli di berbagai bidang belum mampu menyikapi atau mengantisipasi keadaan ini secara optimal. Akibatnya banyak generasi muda yang terjerumus kedalam narkoba dan kehilangan masa depan.
Untuk itu untuk semangat terus menggali potensi diri harus dilakukan sejak dini. Karena generasi muda harus terus berprestasi dengan cara yang kreatif. Itu pulalah yang harus menjadi kesadaran dan harus dilakukan oleh para aktivis Indonesia. Aktivis harus terus membangun semangat generasi muda, terus menggali potensi diri. generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.
Generasi muda saat ini bisa dibilang generasi yang beruntung, karena bisa memilih apa yang mereka inginkan dan berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Berbeda dengan generasi muda yang hidup di zaman dahulu, dimana pilihan lebih sedikit dan cara meraih dan mewujudkannya lebih terbatas.
Dalam memajukan bangsa, generasi muda harus menggali potensi untuk berprestasi. Jangan menunggu kesempatan, tetapi raihlah kesempatan. Menggali dan mengembangkan potensi diri kuncinya jika generasi muda tersebut tahu caranya, maka kesempatan sukses pun di depan mata!.
*Ketua Benteng Kedaulatan