More

    Mahasiswi ITB Teliti Pegagan Sebagai Alternatif Obat Struk

    Ahmad Fauzan Sazli

    28 01 2014 Mahasiswa ITB Teliti Pegagan

    Mahasiswi ITB teliti Pegagan sebagai alternatif obat struk. Dok ITB

    - Advertisement -

    BANDUNG, KabarKampus – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung meneliti obat alternatif untuk penyakit stroke hemoragik yang berasal dari bahan alam, yaitu pegagan. Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Tanaman Pegagan sebagai Bahan Obat Alternatif Stroke pada Tikus Model Stroke Hemoragik” ini mengantarkan mereka meraih Juara I Lomba Karya Ilmiah Antar Himpunan Tanoto Research Award.

    Tiga mahasiswa itu adalah Meta Rahmita (Apoteker 2013), Festi Prahastya Devitama (Sains dan Teknologi Farmasi 2009) , dan Tri Nurdini (Farmasi Klinik dan Komunitas 2011).

    Meta mengatakan, bahwa penyakit stroke merupakan suatu kondisi di mana hilangnya fungsi otak karena gangguan suplai darah ke otak. Stroke dikategorikan menjadi dua menurut penyebabnya, pertama adalah stroke yang paling sering terjadi, yaitu stroke iskemik. Pada stroke tipe ini, terjadi penurunan suplai darah ke otak yang biasa disebabkan oleh trombosis, embolus, atau shock.

    Selanjutnya, stroke yang prevalensinya lebih rendah yaitu stroke hemoragik di mana terjadi perdarahan pada otak karena pembuluh darah di otak pecah. Walaupun lebih jarang terjadi, stroke hemoragik bersifat lebih fatal dan lebih susah untuk disembuhkan.

    “Dengan memanfaatkan pegagan yang cukup mudah ditemukan di Indonesia, diharapkan jumlah kematian akibat stroke hemoragik baik untuk kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah dapat menurun,” kata Meta yang mendapatkan ide penelitian ini berdasarkan pengalaman empiris dari masyarakat.

    Menurut Meta, proses penelitian yang dilakukan mereka adalah, pegagan diekstraksi menggunakan pelarut. Hasil ekstraksinya diujikan ke tikus yang sebelumnya telah dibuat stroke. Sementara metode yang digunakan untuk membuat mencit mengalami stroke adalah menyuntikkan darah ke karotid tikus (pembuluh darah di leher). Setelah tikus diberikan ekstrak pegagan, tikus diamati pola perilakunya.

    Ia menjelaskan, dengan begitu, besarnya potensi pegagan sebagai obat pemulihan stroke hemoragik dapat ditentukan. Hasilnya, pegagan merupakan obat alternatif yang cukup bagus untuk memulihkan stroke hemoragik. Hanya saja perlu dilakukan pengembangan metode lebih lanjut untuk dapat diaplikasikan kepada manusia.

     Meta mengaku ia akan mengembangkan lebih jauh penelitiannya jika ada industri farmasi yang tertarik untuk mengembangkan obat dari ekstrak pegagan. Hal itu karena biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan obat tersebut tidak sedikit.

    Ia berharap suatu saat penelitiannya ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk diaplikasikan pada masyarakat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here