DEPOK, KabarKampus – Peserta Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCBN) kecewa dengan ketidakjelasan aturan yang dibuat panitia acara. Mereka mengaku dirugikan dengan ketidakjelasan aturan lomba yang digelar di Universitas Indonesia, Depok tersebut.
Kekecewaan itu datang dari Tim ITS. Yohan, anggota tim ITS untuk kategori Autonomous mengatakan, perlombaan KKCBT kali ini kurang fair karena banyak regulasi yang tidak jelas. Diantaranya adalah kesepakatan awal tema yang ditentukan panitia adalah “Pertahanan Negara”.
“Namun banyak kapal peserta yang tidak sesuai tema dan juri memperbolehkan,” kata Yohan kepada KabarKampus disela-sela pertandingan.
Selain itu, lanjut Yohan, dalam aturan yang dibuat juga mengharuskan propeller atau baling-baling penggerak kapal berada di bawah. Namun ada juga peserta yang meletakkan propeller di atas dan memperbolehkan mereka ikut lomba.
Selanjutnya ia menjelaskan, panitia juga secara tiba-tiba tidak memperbolehkan penggunaan sensor tambahan. Tiba-tiba panitia membuat aturan tidak boleh ada sensor tambahan.
“Kami sudah mengintegrasikan dengan sensor sonar. Namun kemudian ada aturan baru tidak boleh menggunakan sensor tambahan. Padahal panitia sempat meng-SMS memperbolehkannya,” kata Yohan.
Ia menambahkan, untuk mengkuti lomba ini mereka melakukan riset dari jauh hari. Artinya mereka merancang kapal sesuai dengan aturan yang dibuat panitia. Dan ketika aturan berubah, mereka tidak bisa langsung merubah konsep kapal yang mereka buat dalam waktu yang cepat.
Kontes ini sendiri diikuti oleh sebanyak 31 tim dari 22 Perguruan Tinggi di Indonesia. Lomba terdiri dari tiga kategori yakni Kapal Autonomous, Remot Control, dan Kapal Fuel Engine dan berlangsung dari tanggal 05 – 06 November 2014.[]
Benar sekali. Dan mohon buat tahun depan pengecekan program tidak dilakukan oleh panitia. Kalo bisa dilakukan oleh juri di bidangnya karena menyangkut penggunaan sensor.