SURABAYA, KabarKampus – Lebih dari 60 orang yang berasal dari 26 tim berbeda mengikuti Start Surabaya Bootcamp yang dilaksanakan di Forward Factory Coworking Space. Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku startup yang berasal dari Surabaya, Bandung dan Yogyakarta.
Mereka yang terpilih minimal sudah memiliki aplikasi, game, ataupun situs web dalam bentuk prototipe, bukan hanya memiliki ide. Selama tiga hari sejak 22 -25 Mei 2015 para peserta Start Surabaya Bootcamp mempelajari berbagai hal mulai dari market validation, UI/UX, hingga go-to-market strategy.
Selain itu, mereka juga mendapatkan sesi konsultasi dari para pelaku industri teknologi seperti Yansen Kamto (Chief Executive KIBAR), Dennis Adishwara (CEO Layaria.com), Mayumi Haryoto (CEO Kreavi.com), Andreas Senjaya (Badr Interactive), Dian Wulandari (MarkPlus Inc.), Kelvin Allendro (CEO Pekku), Danton Prabawanto (BeON Intermedia) dan para mentor berpengalaman lainnya.
Program yang digagas KIBAR bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya, Intiland, Suara Surabaya, dan Enciety ini merupakan sebuah terobosan untuk menjadikan Surabaya pusat startup berbasis teknologi.
“Saat ini tidak banyak startup teknologi yang mencoba menyelesaikan masalah dan memperhatikan pengembangan user experience. Hal itu akhirnya membuat kelangsungan dan pengembangan bisnis mereka tersendat,” kata Yansen Kamto, Chief Executive KIBAR.
Menurut Yansen, program Start Surabaya Bootcamp merupakan sebuah inisiatif untuk berbagi pengalaman, berjejaring, dan belajar untuk menguatkan pondasi dari bisnis mereka. Program ini diharapkan bisa mengakselerasi bisnis yang dijalankan oleh para peserta. “Surabaya mulai memegang peranan penting sebagai wadah bagi para pelaku startup di Indonesia,” kata Yansen.
Ia menjelaskan, kekuatan ekonomi, populasi, serta akademisi di Surabaya merupakan modal yang baik agar para pelaku industri teknologi dapat memprioritaskan Surabaya sebagai tempat memulai bisnis mereka. Mereka mencoba menstimulasi banyak pihak untuk berkolaborasi, hingga pada akhirnya, Surabaya dapat menjadi tolak ukur bagi pengembangan startup teknologi di Indonesia.
Dalam kegiatan ini, Start Surabaya Bootcamp menghasilkan tiga startup terbaik yang diharapkan siap bisa memberikan dampak untuk permasalahan di Indonesia. Peringkat pertama ditempati oleh Pasienia.com media sosial yang menghubungkan para pasien dengan kesamaan penyakit agar dapat saling membantu dan berbagi. Lalu selanjutnya Reblood, aplikasi yang menghubungkan pendonor darah dengan PMI dan Rumah Sakit. Terakhir, peringkat ketiga ditempat oleh Pijarpsikologi.org, sebuah Website informasi dan konsultasi psikologi online gratis yang dirintis oleh sekumpulan mahasiswa UGM.[]