More

    Perjalanan Hidup Gadis Pecatur Uganda

    Seperti ciri khas dari film Disney, Queen of Katwe juga dibumbui dengan segala percakapan quote-able. Seperti petikan berikut “in chess the small one can become the big one.

    Satu hal yang berbeda, film ini diangkat dari kisah nyata gadis miskin penjual jagung di sudut kota Katwe. Dialah gadis pertama yang berhasil mendapatkan gelar WCM (Woman Candidate Master) catur di Uganda.

    - Advertisement -

    Scene awal dari film ini dibuka dengan perkampungan kumuh di kawasan Katwe yang terletak di pinggiran kota Uganda. Dari sebuah gubuk reyot yang tidak pantas disebut rumah, keluarga Phiona sang tokoh utama tinggal. Phiona tak lagi memiliki ayah.

    Namun sang ibu yang diperankan oleh Lupita Nyong’O, memiliki karakter yang begitu keras serta berusaha sepenuh tenaga demi menghidupi keluarganya. Phiona dan sang adik Bryan, setiap hari membantu ibunya berjualan jagung.

    Mereka berjalan kaki dengan nampan penuh jagung menembus pasar-pasar Uganda. Kehidupan meraka berubah ta kala bertemu dengan Robert Katende. Pelatih catur yang diperankan oleh David Oyelowo, engineer muda yang berkerja sebagai pelatih klub sepakbola di salah satu sekolah misionaris di Katwe.

    Katende punya keprihatinan besar pada anak-anak di perkampungan kumuh. Dengan iming-iming awal bubur gratis, Katende berhasil mengajari anak-anak Katwe cara bermain catur. Phiona salah satu murid paling berbakat di kelompok catur yang dinamakan Pionir ini.

    Kisah ini bergulir dengan cepat, debut awal pionir dimulai ketika Katende dengan segala cara mengumpulkan dana dan mendaftarkan mereka di salah satu perlombaan catur di sekolah ternama Uganda. Sejak itu nama Phiona Mutesi mendapatkan sedikit sorotan.

    Kemampuan catur Phiona terus berkembang, sedangkan di sisi lain kehidupan pribadi Phiona masih jauh dari kata membaik. Phiona sempat terjebak di antara angan-angan dan mimpi sesaat, lalu beberapa kejadian besar memukulnya. Phiona hampir menyerah, namun Katende terus meyakinkan Phiona dan ibunya untuk terus berjuang.

    Berjuang bukan hanya untuk menjadi yang pecatur terbaik tapi berjuang untuk kehidupan mereka besok.

    Film berdurasi 124 menit ini memang bukan film ringan. Berkali-kali saya meneteskan air mata, terutama untuk fakta bahwa apa yang sedang saya tonton adalah potongan kisah hidup dari manusia nyata bernama Phiona Mutesi.

    “Soon, men will start coming after me. Where is my safe square, Coach? I fear certain things will never change, Coach.”

    Meskipun ending dari film ini telah diketahui, namun perjuangan yang tergambar di sini pantas untuk ditonton. Terutama bagi mereka yang sedang mengejar mimpi. Film ini akan menjadi suntikan energi baru untuk menyemagatimu bahwa tak ada yang tak mungkin. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here