Rebecca Shapiro – HUFFINGTON POST
Vanessa Howard adalah penata rambut asal Florida yang mulai berbagi dengan komunitas tunawisma. Sebelum sukses seperti sekarang, dia pernah menjadi bagian dari komunitas itu. Vanessa menawarkan makeover gratis bagi siapa saja yang membutuhkan.
Vanessa adalah ibu tanpa suami dari 3 anak. Hingga seseorang memberikannya kesempatan untuk tinggal di Tampa. Ketika akhirnya Vanessa kembali mampu berdiri di atas kakinya, dia mendirikan sebuah salon bernama “Giving Hands and Howard”.
Salon ini mendedikasikan setiap sehari dalam sebulan melakukan “make over” pada para tunawisma perempuan dengan tujuan membantu menemukan pekerjaan yang lebih layak.
Kegiatan ini telah berlangsung selama 4 tahun secara berturut-turut, dan kali ini Howard memutuskan untuk mendedikasikan makeover gratis selama sebulan penuh pada bulan Agustus untuk para gadis tuna wisma yang akan kembali ke sekolah.
Event ini dinamai, “back to school princess party,” jelas Howard pada salah satu media lokal WFTS rabu 2 Agustus 2017 silam.
Howard yang saat ini memiliki 5 putri dan para relawannya akan memberikan pelayanan hair style, layanan kuku dan makan siang secara cuma-cuma. “Kami ingin memastikan mereka kembali ke sekolah dalam keadaan siap,” ucap Howard.
Dalam salah satu postingan facebooknya, Howard juga menjelaskan ada 8 anak sekolah yang ikut membantunya di salon. Mereka bahkan masih menggunakan seragam dan sepatunya. Howard juga membuka diri buat relawan yang ingin berpartisipasi dalam event hari minggu 6 Agustus 2017 ini.
Selain dapat berpartisipasi aktif, masyarakat juga dapat menyumbangkan dana yang akan digunakan untuk make over para tunawisma dengan langsung menghubungi salon tersebut.
Selama beberapa tahun ini, menurut Howard salonnya setidaknya telah membantu 275 perempuan dan anak perempuan tunawisma. Dalam sebuah wawancara dengan CBS New, Kamis 4 Agustus 2017 lalu, Howards mengaris bawahi pengalaman masa lalu yang membuatnya melakukan kegiatan positif ini sekarang.
“Saya ingin membantu memulihkan kembali para perempuan tersebut,” jelasnya sekali lagi. Karena menurutnya berhadapan dengan rasa sakit adalah bagian dari tujuan hidupnya. []