More

    UGM Kirim Mapala ke Pedalaman Papua

    UGM kirim mahasiswa ke pedalaman Papua. Dok Gusti Grehenson UGM

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada (UGM mengirimkan sebanyak 39 mahasiswa Pecinta Alama UGM ke Papua. Mereka akan berada di Papua selama satu hingga dua bulan untuk melakukan survei dan pemetaan terkait sumber daya energi baru dan terbarukan serta potensi daerah yang dimungkinkan adanya pembangkit listrik.

     Selain dari UGM, mahasiswa juga akan bergabung dengan ratusan mahasiswa lainnya yang tergabung dalam “Tim Ekspedisi Papua Terang”. Tim ini  terdiri dari mahasiswa ITB, UI, ITS, dan Universitas Cenderawasih.

    Selama dua bulan, mahasiswa yang umumnya anggota pencinta alam ini memiliki tugas utama melakukan pemetaan daerah yang potensial untuk dibangun jaringan listrik oleh PLN. Selama di lokasi mereka akan dibantu tim gabungan TNI, Lapan dan PLN.

    - Advertisement -

    “Mereka akan melaporkan daerah yang memungkinkan dialiri listrik,” katanya.

    Menurut Suharyadi, mereka memilih mahasiswa pecinta alam karena dianggap memiliki pengalaman menaklukkan alam liar dan terbiasa keluar masuk hutan. Dengan begitu, keikutsertaan mahasiswa pencinta alam, sekaligus bisa menyalurkan hobi.

    “Ini sarana mereka untuk menyalurkan hobi dan hasilnya pun memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan negara,” ungkapnya.

    Yoga Sukma Nugraha (21), salah satu anggota pencinta alam mengaku, alasan keikutsertaannya dalam ekspedisi ini untuk menyalurkan hobi sekaligus menambah pengalaman menjelajahi hutan Papua yang dikenal masih lebat dan alami. Ia ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan pedalaman Papua.

    “Selain meningkatkan rasa nasionalisme untuk membantu kehidupan saudara kita di sana,” kata Yoga.

    Mahasiswa Fakultas Filsafat UGM ini mengungkapkan, selama di sana, ia ditugaskan untuk melakukan survei lapangan terkait kondisi alam, potensi sumber daya  terbarukan  dan tidak terbarukan serta melakukan interaksi dengan masyarakat pedalaman. Kemudian data yang didapat tersebut dicatat dan didokumentasikan.

    Namun menurut Yoga, sebelum ke sana, mereka sudah menyiapkan kondisi fisik dengan melakukan latihan setiap hari disertai pemerikansaan kesehatan secara rutin. Selain itu, mereka juga sudah divaksinasi dan mendapat bekal obat anti malaria.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here