More

    ITS Rancang Mobil Listrik Rally Dakar

     

    Rektor ITS Prof Joni Hermana (baju biru) saat meluncurkan mobil BLITS yang bertenaga listrik.Dok. ITS

    SURABAYA, KabarKampus – Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya meracang mobil listrik Rally Dakar. Mobil ini bertenaga 100 persen listrik yang menggunakan motor dengan kapasitas energi 50 kilowaat. dengan PT PLN (Persero) dan Universitas Budi Luhur Jakarta.

    Mobil listrik yang diberinama “PLN BLITS” ini dirancang oleh Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS bersama dengan  PT PLN (Persero) dan Universitas Budi Luhur Jakarta. PLN BLITS resmi diluncurkan di Kampus ITS, Senin (30/07/2018) malam.

    - Advertisement -

    Dr Muhammad Nur Yuniarto ST, Direktur PUI-SKO ITS, menjelaskan PLN BLITS merupakan mobil yang diperuntukkan Rally Dakar 2019 mendatang. Mobil ini hanya memiliki dua kursi dengan ukuran yang tidak terlalu besar.

    Selain itu menurutnya, mobil ini juga memiliki kapasitas mesin sekitar 1.000 cc serta tidak menggunakan air conditioner (AC). Sementara, baterai yang digunakan adalah sebesar 100 kWh. Tim menargetkan BLITS mampu menempuh jarak 500 kilometer dalam sekali isi daya.

    “Karena menggunakan tenaga listrik, mobil ini juga tak menghasilkan gas buang sehingga ramah lingkungan,” tutur dosen yang akrab disapa Nur ini.

    Mobil ini dibuat oleh tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa mulai jenjang D3 sampai S3 dengan total jumlah sekitar 50 orang. Dalam kerjasama pembuatan mobil ini, ITS merancang engineering, sementara Budi Luhur merancang race management.

    “ITS sendiri kuat di sisi engineering, sedangkan Budi Luhur kuat di sisi bidang race management sehingga diharapkan tercipta kolaborasi PLN BLITS (Budi Luhur ITS) yang kuat,” papar dosen Teknik Mesin ITS itu.

     

    Selain mobil listrik PLN BLITS, mereka juga merancang mobil lainnya yaitu mobil hybrid yang diberinama “Hybrid Series Kasuari. Kemudian mobil biodiesel yang diberinama WVO Ford Ranger.

     

    Sedangkan mobil Hybrid Series Kasuari, menurut Nur, merupakan seri hybrid yang ditambahkan diesel. Sehingga bahan bakar yang digunakan mobil Kasuari ini menggunakan 50 persen tenaga listrik dan 50 persen tenaga diesel. Spesifikasi mobil ini hampir sama dengan BLITS. Nama Kasuari sendiri diambil sebagai wujud dedikasi untuk wilayah Indonesia bagian timur.

    Selain itu, kata Nur, Indonesia sedang memiliki masalah mengenai Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah yang saat ini ditolak oleh banyak negara. Melihat hal tersebut, ia dan tim kemudian mencoba memberi solusi melalui sektor transportasi dengan menggunakan minyak goreng sebagai sumber tenaga mobil berwarna hitam itu.

    “Dengan menambahkan filter atau penyaring kita dapat menggunakan minyak jelantah dari para pedagang jalanan sebagai bahan bakar mobil Kasuari ini,” imbuhnya.

    Sementara mobil WVO Ford Ranger yang semula menggunakan bahan bakar solar diganti dengan bahan biodiesel minyak goreng.

    Nantinya pada tanggal 17 Agustus 2018, kedua mobil tersebut akan melakukan perjalanan mengelilingi Indonesia yang dimulai dari Kota Sabang dan berakhir di Merauke. Perjalanan tersebut diperkirakan akan ditempuh dalam waktu 95 hari dengan jarak sekitar 15.000 kilometer.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here