AISITS merupakan produk riset dan inovasi berkelanjutan atas dukungan pendanaan riset dan inovasi oleh Kemenristekdikti. Adanya teknologi inovasi AISITS dilatari oleh beberapa kasus yang terjadi akibat rusaknya instalasi laut.
Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc menerangkan, aplikasi ini memanfaatkan data statis dan data dinamis kapal. Data tersebut dimanfaatkan untuk lebih menjamin keselamatan operasional kapal dan instalasi laut, yang output-nya berupa real time-early warning system berbasis internet dan mobile application.
AISITS tambahnya, bisa mengirim sistem peringatan dini ketika kapal memasuki zona bahaya. Hal ini berguna untuk melindungi kapal akibat bahaya tabrakan, melindungi pipa bawah laut akibat beban eksternal (jangkar dan objek lainnya), melindungi bangunan lepas pantai akibat bahaya ditabrak kapal, monitoring bahan bakar, monitoring emisi, menentukan tingkat kebahayaan operasional kapal, serta dapat pula digunakan sebagai basis dalam port management and traffic information system.
“AISITS menggunakan teknologi sederhana, yakni pemanfaatan data yang dikirimkan oleh kapal melalui gelombang radio dan selanjutnya mengolah data tersebut dalam logic solver untuk beberapa aplikasi yang telah tergabung di dalam sistemnya,” terang pria lulusan S3 Kobe University, Jepang ini.
Ketut juga menjelaskan, ketersediaan AISITS ini menjadi penting sebagai upaya menjaga keselamatan instalasi laut dalam. Diantaranya adalah pipa bawah laut, offshore platform dan kabel laut.
Selain itu tambah, pria yang menamatkan S2-nya di Newcastle University, Inggris ini, Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya juga memerlukan kapal sebagai salah satu moda transportasi dan distribusi barang yang menjadi salah satu keunggulan Indonesia di dunia maritim. AISITS dapat menjadi solusi atas kebutuhan-kebutuhan tersebut.
“Sehingga dengan adanya AISITS ini juga sangat penting dalam menunjang tupoksi Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Basarnas, KNKT, dan SKK Migas,” tandasnya.
Menurut Ketut, AISITS yang di-launching sebagai produk komersil ini juga siap dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, pemerintah maupun perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang maritim. ITS dan PT Bali Towerindo Sentra Tbk yang merupakan perusahaan penyedia infrastruktur menara dan jaringan yang terintegrasi telah menandatangani KSO untuk mengupayakan AISITS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri melalui penyiapan infrastruktur tower dan AIS di sepanjang pantai utara Jawa. Pada tahap pertama KSO ini, juga disiapkan central maritime monitoring room untuk memantau keselamatan kapal, pipa bawah laut, kabel laut dan anjungan lepas pantai.
“Mengingat sistem AISITS ini akan mencatat berbagai macam data pergerakan kapal setiap 10 detik, KSO juga menyiapkan data center dan big data, yang selanjutnya akan menjadi sumber berbagai informasi setelah melalui proses analisa untuk disajikan dalam berbagai aplikasi berbasis web dan mobile phone AISITS,” paparnya.
Sementara itu Prof Ir Joni Hermana MSc ES Phd mengatakan, ITS sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang memiliki pusat unggulan iptek dan inovasi memiliki kewajiban agar selalu mendorong hasil-hasil riset sivitas akademikanya untuk dapat dijadikan produk inovasi yang memberi manfaat bagi masyarakat secara langsung dan memiliki potensi komersial.
Dijelaskannya, hingga saat ini Kemenristekdikti telah memercayakan ITS untuk mengelola tiga Pusat Unggulan Iptek (PUI) yakni, PUI Sistem Kontrol Otomotif (SKO), PUI Mechanics Industrial Automation (MIA), dan PUI Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (KEKAL).
“PUI KEKAL ditetapkan oleh Kemenristekdikti sejak tahun 2008, dan melalui PUI KEKAL ITS inilah produk AISITS dikembangkan dan diciptakan,” ungkapnya.
Selain dihadiri Rektor ITS dan sejumlah pejabat di lingkungan ITS, peluncuran AISITS langsung dihadiri oleh Mohamad Nasir, Menristekdikti), Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan dan sejumlah pejabat SKK Migas serta Kementerian Perhubungan lainnya. Pada agenda launching ini, juga dilakukan penandatanganan Kerja Sama Operasi (KSO) Data Center antara PT ITS Tekno Sains dengan PT Bali Towerindo Sentra. Serta penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara ITS dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, ITS dengan PT Pertamina Engineering Services, PT Krakatau Bandar Samudera, PT Padma Energi Indonesia, dan PT Palka Sarana Utama.[]