More

    Walhi Jabar Kirim Kartu Pos Untuk Dua Kandidat Capres 2019

    Walhi Jabar menunjukkan kartu pos untuk dikirimkan ke dua kandidat Capres dan Cawapres 2019 di KaKa Cafe, Vandung. Dok. Fauzan Sazli

    BANDUNG, KabarKampus – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat (Jabar) mengirimkan kartu pos untuk kedua pasang Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres 2019). Pengiriman kartu pos ini merupakan upaya Walhi Jabar mendorong komitmen kedua Capres dan Cawapres meninggalkan energi kotor batubara ke energi bersih.

    Kartu tersebut rencananya akan dikirimkan kepada Capres dan Cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin dan Prabowo- Sandiaga Uno pada hari Rabu, (06/02/2019). Kartu pos yang dikirimkan adalah kartu pos berukuran A3 atau 29,7 x 42,0 sentimeter.

    Dari empat kartu pos yang dikirimkan, diantaranya bertuliskan, kepada yang terhormat kandidat Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024, Stop Energi Kotor Batu Bara, Segera Beralih ke Energi Bersih Terbarukan”. Kemudian “PLTU Batu Bara Indramayu, Cirebon, Pelabuhan Ratu Rampas Mata Pencaharian Buruh Tani, Tambak Garam, dan Nelayan”.

    - Advertisement -

    Menurut Dadan Ramdan, Direktur Eksekutif Walhi Jabar, mereka telah mempelajari visi-misi kedua Capres dan Cawapres. Namun sayangnya, keduanya masih mengandalkan batu bara untuk energi nasional.

    “Tidak ada satupun yang bicara tentang dampak-dampak masif mengerikan yang tengah dihadapi para petani, nelayan di pesisir dan warga di desa-desa di daerah tambang,” kata Dadan mewakili Gerakan Bersihkan Indonesia dalam konferensi pers di KaKa Café, Bandung, Rabu, (06/02/2019).

    Bagi Ramdan, dengan masih mengandalkan batu bara, mereka telah mengabaikan fakta-fakta menyedihkan tentang batu bara. Seperti 32 korban jiwa melayang, akibat lubang-lubang bekas tambang batu bara.

    Tak hanya itu, Wahyudin, kadiv Pengorganisasian dan Kampanye Walhi Jabar menambahkan, buruh tani di Desa Mekarsari Indramayu dan buruh tambak garam di Desa Kanci Cirebon nasibnya merana karena sawah dan tambak garamnya menjadi PLTU. Begitu juga dengan nasib nelayan di sana yang juga kehilangan wilayah tangkapannya. Belum lagi, mereka yang menentang tambang batu bara, dikriminalisasi, dan diintimidasi.

    “Tidak ada perlindungan terhadap mereka yang berjuang untuk lingkungan dan masa depan mereka,” ungkap Wahyudin.

    Dalam data yang dirilis Walhi Jabar sejumlah daerah terdampak PLTU batu bara mulai menggugat kebijakan energi nasional. Mereka adalah masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU seperti PLTU Batang, Cirebon, Celukan Bawang Bali, dan PLTU Pelabuhan Ratu.

    Ramdan berharap, dengan dikirimkannya kartu pos tersebut, menjadi perhatian kedua Capres dan Cawapres.  Menurutnya, masih ada waktu untuk meyakinkan para pemilih dalam debat Capres dan Cawapres pada 17 Febuari 2019 untuk menyatakan komitmen kepada pemilih untuk membawa Indonesia dari era energi kotor menuju energi bersih terbarukan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here