ABCAUSTRALIA – Menjadi sebuah pemandangan yang tidak biasa, ketika sebuah masjid yang dimiliki komunitas Muslim Indonesia di Melbourne kebanjiran ratusan warga lokal Australia yang berasal dari berbagai latar belakang dan kepercayaan.
Saat adzan Dzuhur berkumandang, komunitas Muslim Indonesia di Masjid Westall langsung bersiap diri untuk berwudhu dan menjalankan shalat berjamaah.
“Saya merasakan kedamaian yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ujar salah satu pengunjung saat berkunjung ke Masjid Westall dan melihatnya, begitu pula ketika beberapa ayat dari Al Quran dibacakan.
Pengunjung tersebut mungkin termasuk satu dari jutaan warga Australia yang belum pernah masuk ke dalam masjid sebelumnya.
Lewat kegiatan ‘Mosque Open Day’, mereka yang berasal dari agama dan kepercayaan lain diberikan kesempatan untuk datang dan melihat sendiri aktivitas Muslim di negara bagian Victoria.
Ada 20 masjid yang berpartisipasi tahun ini, termasuk Masjid Westall yang dimiliki dan dikelola oleh komunitas Muslim Indonesia di Melbourne yang tergabung dalam ‘Indonesian Muslim Community of Victoria’, atau IMCV.
Untuk tahun ini, Mosque Open Day digelar bertepatan dua hari setelah serangan teroris di dua masjid di kota kecil Christchurch, Selandia baru, yang menewaskan 50 orang, termasuk satu warga Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengonfirmasi Lilik Abdul Hamid menjadi korban tewas dalam penembakan, sementara satu WNI lainnya adalah Zulfirman Syah yang mengalami luka tembak.
Diperkirakan lebih dari 300 orang telah datang sejak pagi hari ke Masjid Westall yang berada di sebelah tenggara pusat kota Melbourne, hari Minggu (17/3), untuk menyampaikan belasungkawa dan bentuk dukungan bagi komunitas Muslim Indonesia.
Karangan bunga dan kartu-kartu yang berisi kata-kata duka dan pembangkit semangat juga terlihat memenuhi salah satu bagian masjid.
“Dukungan luar biasa … dan terus terang adalah pertama kalinya selama saya bekerja di komunitas melihat pemandangan yang luar biasa,” ujar Teguh Iskanto, Presiden IMVC.