MEDAN, KabarKampus – Laman suarausu.co yang diterbitkan Pers Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) disuspensi alias dinonaktifkan. Penonaktifan Suara USU ini, setelah mereka menerbitkan cerpen yang berjudul”Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya” pada 12 Maret 2019 lalu.
Berdasarkan klarifikasi yang disampaikan Suara USU pada hari Kamis, 21/03/2019, sebelum laman media online mereka disuspensi, pada tanggal 19 Maret, pengurus Suara USU dipanggil Rektorat USU untuk dimintai klarifikasi. Kemudian rektorat meminta Suara USU menarik cerpen tersebut karena dianggap terlalu vulgar dan mempromosikan LGBT.
“Jika tidak, pihak rektorat mengancam akan mencabut perizinan SUARA USU,” tulis Suara USU mengklarifikasi suspend yang dialami mereka.
Namun, karena Suara USU merasa tak bermaksud mengkampanyekan orientasi seksual apapun melainkan ingin menentang aksi diskriminasi terhadap kaum minoritas, mereka pun memutuskan tak menarik cerpen tersebut. Apalagi bagi mereka cerpen tersebut merupakan karya sastra yang murni fiksi.
Selanjutnya jasa penyedia hosting situs suarausu.co, Sanger Production memutuskan kerja sama secara sepihak. Hal ini membuat suarausu.co disuspen. Sanger Production beralasan tak ingin mewadahi situs yang berisi unsur pornografi dan LGBT.
Hingga kini pihak rektorat belum ada menghubungi pengurus Suara USU terkait hal tersebut. Namun Runtung Sitepo telah, Rektor USU telah mengakui, mereka yang mensuspensi laman suarausu.co.
“Padahal, Sanger Production merupakan pihak ketiga yang tak memiliki hubungan dengan rektorat USU. Hanya saja, pemilik Sanger Production memiliki kerjasama dengan USU Student Spouses Club,” terang mereka.
Meski laman suarausu.co tak dapat dibuka, karya jurnalistik dan cerpen yang dianggap bermasalah tersebut masih dapat diakses di laman media sosial Facebook atau Instagram Suara USU.[]