SURABAYA, KabarKampus – Kabar gembira buat masyarakat yang tak mau ngantri cukur. Sebab saat ini sudah ada sebuah aplikasi cukur rambut yang memudahkan pelanggan yang ingin memudahkan pelanggan mencukur rambut tanpa harus antir.
Aplikasi ini dibuat oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Mereka menamakannya dengan “Cukurin”.
Dimas Dzaky Alhadi, CEO Cukurin mengatakan, platform ini memberikan kesempatan bagi penggunanya dalam memilih tempat cukur atau salon yang diinginkan. Mereka dapat memilih tempat cukur dari yang terdekat atau termurah melalui fitur jasa pemesanan tempat dan jasa pemanggilan (home service/on-demand).
Kedua fitur ini tambah Dimas, merupakan satu kelebihan dari aplikasi Cukurin, karena aplikasi sejenis yang tidak menyediakan kemudahan semacam ini. Selain itu untuk pembayaran pelanggan dapat menggunakan metode system e-payment dan cash. Kemudian terdapat juga Serta terdapat fitur livechat yang memungkinkan pelanggan dapat terhubung langsung dengan penyedia jasa.
“Selain itu, Cukurin juga memiliki fitur pemberi haircut suggestion yang memudahkan pelanggan untuk memilih tipe potongan yang mereka inginkan,” ujar mahasiswa Departemen Teknik Sipil 2017 ini seperti yang dirilis di laman ITS.
Dalam pembuatan aplikasi Cukurin, Dimas dibantu oleh enam temannya yang tergabung dalam tim PKM Kewirausahan, diantaranya Viqhie Aswie, Pernando Pratama, Arif Darma Althia, Alif Akbar Askira, Muhammad Fayrus, dan Darfi Sultoni. Mereka mendesain Cukurin menjadi aplikasi sociotechnopreneuryang memberikan peluang usaha bagi orang yang memiliki kemampuan mencukur, namun terkendala biaya untuk membuka gerai sendiri.
Melalui aplikasi ini para tukang cukur bisa menambah penghasilan ketika bergabung menjadi mitra Cukurin, di jasa cukur on-demand. Karena Cukurin menyediakan jasa pemesanan on-demand kepada pelanggan, sehingga memungkinkan barber mendatangi lokasi pelanggan. Model bisnis yang diterapkan Cukurin adalah mengambil keuntungan sebesar 10% dari setiap transaksi dengan rentang harga jasa Rp.35.000 – Rp.120.000.
Dalam menjalankan bisnis Cukurin, Dimas bersama timnya melakukan survei pasar dan mitra untuk melihat perilaku dan kebutuhan pasar serta menganalisa kompetitor pada usaha sejenis. Kemudian merancang dan mengembangkan aplikasi Cukurin ini dan melakukan kontrak dengan mitra yang akan melakukan kerjasama dengan Cukurin.
Setelah itu, ketika mitra telah didapatkan dan aplikasi siap untuk diakses maka selanjutnya adalah mempromosikan dan memasarkan Cukurin. Setelah Cukurin berjalan selama tiga bulan, kemudian dilakukanlah pemeliharaan aplikasi, monitoring, dan evaluasi. Saat ini, Cukurin telah menjadi tenant ITS dari UPT. Inkubator ITS, memiliki 10 mitra dengan mitra yang telah melakukan penandatanganan kontrak sebanyak 4 mitra.
Dimas mengatakan aplikasi yang memiliki motto “Waktu minimal, Cakep Maksimal” ini berpotensi untuk mendapatkan hak merek dagang dan hak cipta. Cukurin juga dapat memberikan manfaat kepada pengguna jasa cukur rambut dalam memilih dan menggunakan jasa cukur secara langsung, kapanpun dan dimanapun.
“Selain itu, Cukurin dapat membuka dan memberikan pasar yang lebih luas kepada penyedia jasa cukur rambut,” pungkasnya.
Cukurin, kini tersedia untuk pengguna smartphone Android dan iOS. Kini Cukurin telah diakses oleh 46 pengguna aktif yang mengunduh aplikasi tersebut melalui Google Play (untuk pengguna Android).[]