JAKARTA, KabarKampus – Memasuki musim hujan, Pusakata mengeluarkan single terbarunya berjudul “Lagu Pesisir”. Lagu ini merupakan lagu kedua dalam Buku Satu di album perdana Pusakata bertajuk Dua Buku.
Lagu yang dibuat Mohammad Istiqamah Djamad atau Is ini masih kental dengan tema kerinduan. Ia mengatakan, belum selesai dengan kerinduan.
“Ternyata rasa rindu yang kental itu ada. Rasa rindu yang selalu kita temukan setiap hari lewat kegiatan, kecintaan terhadap apa yang kita lakukan. Lalu ketika kita bisa bagi ketulusannya ke orang lain, kerinduan itu terus-menerus menjadi sebuah energi. Maka dari itu selalu ada rasa ingin pulang lagi ke situ,” kata Is menjelaskan soal tema Lagu Pasir.
Namun menurutnya, Lagu Pesisir terasa sangat yang lekat dengan laut. Sebab lagu ini diilhami dari suara ombak di Kota Luwuk Banggai, seorang nelayan di Wakatobi, dan sebuah keluarga suku Bajo yang ditemuinya di Pulau Tinalapu. Pusakata sengaja merekam suara ombak dan memasukannya ke dalam lagu.
“Kenapa saya merekam suara ombak di Lagu Pesisir karena nilai filosofisnya. Dalam setiap hempasan ombak, ada yang datang dan ada yang pergi. Ada hal yang berat sekaligus ringan bersamaan ketika diantarkan pergi. Mungkin berat melepaskan, tapi nanti suatu hari semua itu akan kembali. Energi inilah yang ingin dibagi oleh Pusakata lewat lagu Pesisir,” ungkap mantan pentolan Payung Teduh ini.
Baginya, Lagu Pesisir juga menyiratkan sebuah pesan tentang kerelaan, Bahwa ketika seseorang siap melepas, saat itu juga ada kepastian ia akan meraih sesuatu.
“Masalahnya hanya satu, maukah kita menunggu? Saat menunggu itulah kita bisa menemukan diri kita rela bersabar atau tidak. Jika rela, maka di situlah letak kemenangannya, kemenangan melampaui rindu,” tambah Is.
Pesan lainnya adalah orang pesisir itu selalu merasa dirinya bisa ngobrol dengan angin, ombak, dan selalu percaya diri bahwa apa yang disampaikan lewat angin dan ombak akan sampai ke orang yang dituju. Itu juga yang menjadi pesan dari lagu ini.
“Kalau rindu, yakin saja, ungkapkan saja, sampaikan saja melalui media apapun, orang yang dimaksud pasti bisa merasakan,” tutur Is menutup kisah dan pesan-pesan yang dititipkan dalam Lagu Pesisir.
Lagu Pesisir sudah dapat dinikmati melalui cakram ganda album Dua Buku Pusakata dan tersedia juga pada kanal-kanal digital.[]