Metafora adalah jenis bahasa figuratif yang berbentuk majas perbandingan langsung. Ada tiga syarat yang wajib dipenuhi dalam membuat metafora. Apa saja syarat-syarat itu?
Syarat-syaratnya ada 3, yaitu: 1) Ada topik. 2) Ada kendaraan metaforik. 3) Ada kemiripan antara topik dengan kendaraan metaforiknya.
Fungsi metafora atau majas perbandingan lainnya adalah membuat “konsep abstrak (topik)” menjadi konkret, atau membuat yang konkret menjadi lebih konkret.
Misalnya, topik: sedih. Sedih adalah konsep yang abstrak. Nah, untuk membuatnya menjadi konkret atau menjadi terbayang di benak pembaca, maka topik itu harus dibuat perbandingannya secara langsung jadi metafora.
Metafora yang baik membutuhkan kendaraan metaforik yang konkret agar mampu terbayang di benak pembaca. Selain itu, kendaraan metaforik harus memiliki kemiripan dengan topik yang hendak diperbandingkan. Adapun kendaraan metaforik (atau biasa disebut metafora saja) terdiri dari beberapa jenis:
1. Metafora fauna.
2. Metafora antropomorfisme (yang berhubungan dengan manusia).
3. Metafora sinestetik (gabungan dua atau lebih persepsi inderawi).
4. Metafora flora.
5. Metafora benda, dll.
1.) Contoh Metafora Sederhana: Kumbang dengan seluruh kaki patah. (Baca puisi berjudul “Ode bagi Kesedihan” karya Pablo Neruda).
Topik = Kesedihan.
Kendaraan metaforik fauna = kumbang dengan seluruh kaki patah.
Kemiripan = kumbang yang seluruh kakinya patah nampak menderita dan tak lama kemudian akan mati sehingga menimbulkan kesedihan bagi orang yang melihatnya.
2. Contoh Metafora Kompleks: Sejarah pahit gula. (Puisi “Omeros”, karya Derek Walcott).
Topik: Kolonialisme di Karibia.
Metafora: Sejarah pahit gula, gabungan dari metafora antropomorfisme (sejarah), sinestetik (pahit), dan flora (tebu atau gula).
Kemiripan: Kolonialisme adalah ironi “pahit” dari sejarah “manis” yang memualkan dari peradaban manusia.
Terima kasih. Selamat mencoba membuat metafora dengan tepat.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>