More

    Robot “AUMR” Tel-U Siap Bantu Hadapi Wabah Covid-19

    Alat ini akan dimanfaatkan untuk Desinfeksi & Sterilisasi pada Ruang Isolasi Pasien Positif Covid-19 tanpa campur tangan manusia secara langsung.

    BANDUNG, KabarKampus – Tim dari Telkom University berhasil membuat sebuah alat inovasi yaitu Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) untuk menghadapi wabah Covid-19. Alat ini akan dimanfaatkan untuk Desinfeksi & Sterilisasi pada Ruang Isolasi Pasien Positif Covid-19 tanpa campur tangan manusia secara langsung.

    Autonomous UVC Mobile Robot rencananya akan diujicobakan di Rumah Sakit Pindad Bandung dan Wisma Atlet Jakarta. Diharapkan adanya robot ini bisa meminimalisir penularan Covid-19 terutama terhadap tenaga medis. 

    Prof. Dr, Adiwijaya, Rektor Telkom University menjelaskan, robot ini merupakan Robot AUMR pertama di Indonesia. Sebelumnya alat yang serupa digunakan di beberapa negara salah satunya Denmark.

    - Advertisement -

    “Semoga alat ini bermanfaat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia” ungkap nya.

    Robot AUMR nantinya dapat beroperasi hingga kurun waktu 5 jam, untuk sistem kerja UVC nya bisa berlangsung sekitar 1 jam. Kontrol terhadap robot ini bisa dilakukan dalam beberapa mode, bisa menggunakan remote control, autonomous control mode dengan melakukan line tracking atau laser range navigation. Robot ini juga sudah dilengkapi sensor ultrasonic untuk menghindari menabrak benda di sekitarnya.

    Untuk biaya riset dan pengembangan, Robot AUMR ini memakan budget sekitar Rp250.000.000. Budget ini lebih meruah, jika dibandingkan dengan robot AUMR dari luar yang harganya mencapai $80.000-$90.000, robot AUMR ini masih begitu terjangkau.

    Tim dibalik pembuatan AUMR ini adalah kolaborasi antara Tel-U dan Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI, yang terdiri dari Angga Rusdinar, S.T., M.T., Ph.D (Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung Indonesia), Dr. Irwan Purnama (Balai Pengembangan Instrumentasi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bandung, Indonesia), Dr. Kemas Muslim Lhaksmana (Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom, Bandung Indonesia), Dr. Ratih Asmana (Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bogor, Indonesia).[] 

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here