JAKARTA, KabarKampus – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI UMJ) menggelar Masa Ta’aruf Mahasiswa (Mastama) 2025 sebagai langkah awal pembekalan mahasiswa baru, Jumat (26/9). Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan lingkungan kampus, tetapi juga menanamkan nilai-nilai organisasi dan persyarikatan Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Dekan FAI UMJ, Dr. Sopa, M.Ag., mendorong mahasiswa baru agar aktif berproses melalui Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Menurutnya, IMM bukan sekadar organisasi kampus, melainkan wadah strategis untuk menyiapkan diri sebagai kader bangsa.
Ia mencontohkan sejumlah tokoh bangsa yang merupakan kader Muhammadiyah, seperti Ir. Soekarno, Panglima Besar Jenderal Sudirman, dan Ir. Kasman Singodimejo, sebagai bukti kontribusi nyata persyarikatan dalam sejarah nasional. “Dengan aktif menempa diri menjadi kader IMM, kiprah kader terbuka sangat luas menjadi kader bangsa yang dibanggakan,” ujar Sopa seperti dikutip dari situs UMJ.
Senada dengan hal itu, Wakil Dekan I FAI UMJ, Dr. Hadiyan, MA., menegaskan bahwa kampus memberikan perhatian besar terhadap kegiatan kemahasiswaan. Baginya, organisasi seperti IMM mendukung tujuan pendidikan tinggi Islam. “Jika mahasiswa serius berproses di organisasi IMM, maka tujuan melahirkan sarjana Muslim yang baik akan lebih mudah tercapai,” ujarnya.
Sementara itu, Bayu Sukmana, anggota IMM FAI UMJ, menjelaskan bahwa Mastama tahun ini diikuti oleh 209 mahasiswa baru dari lima program studi. Ia menyebut, sebagian besar peserta belum akrab dengan Muhammadiyah, sehingga kegiatan pengenalan menjadi sangat penting.
“Fakta ini bisa menjadi tantangan apabila mereka tidak mengenal Muhammadiyah. Karena itu, kami membentuk kelompok Mastama dengan komposisi lintas prodi agar tercipta relasi dan kebersamaan yang lebih luas,” jelasnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
