More

    ERDAMS FKM UMJ Latih Mahasiswa Mengelola Surat dan Anggaran

    Oleh: Adipatra Kenaro Wicaksana*

    Suasana ruang sekretariat di lantai 4 Gedung Business Center Universitas Muhammadiyah Jakarta tampak berbeda pada Sabtu (18/10/2025) siang itu. Puluhan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) duduk serius sambil mencatat, berdiskusi, dan sesekali tertawa

    Mereka bukan sedang ujian atau rapat organisasi, melainkan mengikuti Pelatihan Kesekretariatan dan Kebendaharaan yang digelar oleh lembaga mahasiswa Emergency Response in Disaster and Medical Service (ERDAMS).

    - Advertisement -

    Kegiatan ini membawa tema “Membangun Tata Kelola Cerdas dan Bijak Menuju Administrasi serta Keuangan yang Terstruktur.” Bukan sekadar pelatihan administratif, acara ini menjadi ajang belajar untuk memahami cara kerja organisasi yang efektif, transparan, dan professional dua kemampuan yang sering diabaikan tapi justru penting untuk masa depan.

    Dari Teori ke Praktik Nyata

    Selama pelatihan, peserta tidak hanya mendengarkan teori, tapi langsung diajak mempraktikkan cara menyusun surat resmi, membuat dokumen organisasi, hingga menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB). Tak jarang, suasana pelatihan berubah menjadi sesi tanya-jawab spontan ketika peserta kebingungan mencari format surat yang tepat atau menentukan prioritas dalam anggaran kegiatan.

    “Senang banget lihat semangat teman-teman. Meskipun sempat ada yang bingung, tapi justru itu tanda mereka ingin belajar. Mereka nggak cuma mau tahu caranya, tapi juga mau paham kenapa itu penting,” kata Reza Avrilia, salah satu pemateri yang juga menjabat Sekretaris Umum ERDAMS.

    Menurutnya, banyak mahasiswa yang aktif di organisasi, tapi belum memahami pentingnya administrasi dan tata kelola keuangan. Padahal, kemampuan itu bisa menjadi bekal penting ketika mereka terjun ke dunia kerja nanti.

    Mengenal Profesionalisme Sejak Dini

    Pelatihan ini juga menghadirkan Wisnu Wardana, S.KM, mantan Ketua Umum ERDAMS periode 2022–2023, yang membawakan materi kebendaharaan. Wisnu berbagi pengalaman tentang bagaimana mengelola keuangan organisasi secara transparan, menyusun laporan, serta menghadapi situasi nyata seperti audiensi proposal kegiatan.

    “Keuangan itu bukan sekadar angka. Di situ ada kepercayaan, ada tanggung jawab. Kalau kita bisa belajar mengelola dengan jujur dan rapi sejak di kampus, nanti di dunia kerja kita akan lebih siap,” ujarnya di tengah sesi.

    Selain itu, pelatihan juga memberikan ruang bagi peserta untuk memahami cara berkomunikasi dalam konteks professional mulai dari penyusunan surat resmi, laporan kegiatan, hingga presentasi singkat. “Kami ingin membentuk anggota yang nggak hanya aktif di lapangan, tapi juga terampil secara administratif,” tambah Wisnu.

    Serius tapi Tetap Santai

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here