More

    Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia Kalahkan Eropa, Tapi….

    Prof Intan Ahmad, Ph.D., Direktur Jenderal Pembelajaran & Kemahasiswaan Dikti. Foto : Ahmad Fauzan Sazli
    Prof Intan Ahmad, Ph.D., Direktur Jenderal Pembelajaran & Kemahasiswaan Dikti. Foto : Ahmad Fauzan Sazli

    BANDUNG, KabarKampus – Perkembangan perguruan tinggi di Indonesia dalam dasawarsa terakhir tumbuh secara signifikan. Kemenristek Dikti mencatat pada akhir tahun 2015, jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia mencapai 4388 PT. Jumlah ini lebih banyak dari Perguruan Tinggi di Eropa.

    “Lebih dari 50 persennya adalah Perguruan Tinggi swasta. Jumlah ini menampung sekitar 7 Juta mahasiswa dan 250 ribu dosen,” kata Prof Intan Ahmad Ph.D., Direktur Jenderal Pembelajaran & Kemahasiswaan Dikti dalam orasinya di acara Dies Natalis Unpar di Kampus Unpar, Jalan Merdeka, Bandung, Senin, (18/01/2016).

    Menurutnya, banyaknya jumlah Perguruan Tinggi menunjukkan betapa masifnya pendidikan tinggi di Indonesia. Namun jumlah tersebut memiliki disparitas yang besar. Karena kurang jelasnya perbedaan misi diantara universitas yang ada.

    - Advertisement -

    “Apakah universitas riset, universitas yang komprehensif, atau institusi yang berfokus pada pengajaran seperti politeknik atau akademi,” kata Guru Besar pada Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB dan Ketua Senat Akademik ITB ini.

    Sehingga, kata Intan Ahmad, peran universitas sebagai pengembangan ekonomi menjadi tidak jelas. Walaupun harus diakui tidak sedikit universitas unggulan di Indonesia yang terakreditasi intenasional.

    “Ini menunjukkan walaupun dari jumlah ada banyak sekali disparitas kualitas yang luar biasa, tapi ada berapa yang unggul. Baik negeri maupun swasta,” katanya.

    Menurut Intan Ahmad, meskipun tidak sedikit universitas yang sudah mampu dengan hasil penelitian dan inovasi yang akhirnya mampu menggerakan ekonomi. Hal itu saja tidak cukup dalam menggerakan pembangunan ekonomi nasional.

    “Perlu ada gerakan yang terstruktur dan bersifat institusional, kalau kita ingin mendapatkah dampak yang nyata,” kata Intan Ahmad.

    Menurutnya, yang diperlukan di Perguruan Tinggi di Indonesia adalah secara berani mewujudkan mission differentiation. Melalui hal tersebut dapat dikembangkan beberapa kebijakan untuk mereformasi sistem pendidikan tinggi dan penelitian.

    “Sebagai contoh beberapa negara seperti India, Thailand dan Malaysia, telah mengkategorikan insititusi pendidikan tinggi sesuai misi yang diembannya. Seperti riset universty atau institution of national of comprehensive university,” ungkapnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here