More

    Surga Burung di Wisuda ITB

    Adima

    Para mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain membawakan tarian dengan konsep Paradise of Birds untuk menyambut 15 seniornya yang diwisuda bersama 1995 wisudawan Institut Teknologi Bandung (ITB) lainnya di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Sabtu (29/10). FOTO : ADIMA

    BANDUNG,KabarKampus- Ada yang berbeda dalam acara wisuda Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun akademik 2011/2012  yang digelar pada hari Sabtu, 29 Oktober 2011 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung.

    Yang membuat berbeda adalah puluhan burung yang ‘beterbangan’ di depan tempat wisuda.

    - Advertisement -

    Ada burung kolibri yang terkenal dengan kecepatan kepakan sayapnya, nuri yang berwarna-warni bulunya, merak yang menawan ekornya, kondor si pemakan bangkai, burung hantu, hingga burung elang semuanya berkumpul di tempat yang sama.

    Burung-burung ini memang bukan yang sebenarnya, melainkan kostum yang dikenakan oleh sedikitnya 70 mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa ITB angkatan 2011.

    Para mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Seni Rupa ITB ini membawakan tarian berjudul Behind The Sky yang merupakan bagian dari konsep Paradise of Birds untuk melepas 15 seniornya meninggalkan kampus.

    Setiap burung memiliki peran berbeda. Yang paling ribut adalah para burung nuri. Kepalanya berwarna merah dengan paruhnya yang bengkok. Tugas mereka meramaikan suasana dengan membunyikan alat musik tiup dan perkusi.

    Burung kolibri dan merak membuat suasana semakin semarak dengan tariannya. Sedangkan burung kondor yang kepalanya berwarna merah jambu dan tubuh hitam bertugas mengamankan jalannya acara.

    Adapun tiga burung elang sebagai koordinator lapangan buat ‘burung-burung’ yang lain. Sedangkan burung hantu bertugas mendokumentasikan seluruh rangkaian acara.

    Suasana bertambah heboh dan menjadi pusat perhatian karena para mahasiswa ini mengeluarkan suara-suara mirip burung.

    Sesekali mereka juga meneriakkan yel-yel yang menandakan eksistensi fakultasnya. “Seni rupa, seni rupa,” dengan irama yang mirip penonton bulu tangkis di Istora Senayan saat memberi semangat kepada pemain Indonesia.

    Febrian Bima, 18thn, yang kebagian peran sebagai burung hantu menuturkan, kegiatan ini terkait dengan acara besar Keluarga Mahasiswa Seni Rupa ITB bertema Pirates of World. “Wisudawan itu diarak ke kampus untuk menikmati sajian tarian yang menampilkan burung cendrawasih,” ujar dia.

    Pilihan burung, sambung Bima, tidak lepas dari filosofi burung sebagai mahluk yang dapat terbang bebas dan lepas. Diharapkan setelah lulus, para wisudawan itu bisa mengembangkan karirnya seperti burung yang terbang tinggi.

    Untuk kebutuhan peralatan dan kostum, para mahasiswa ini menggelar kegiatan pengumpulan dana. “Kita cari dana, terakhir yang saya tahu dapat sekitar Rp 15 juta. Itu untuk kostum, makanan, dan juga souvenir buat para wisudawan,” ujar dia sembari menambahkan para wisudawan mendapatkan kenang-kenangan berupa bel angin. []

     

     

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here