Nurhamsi Deswila – Suara Kampus IAIN Imam Bonjol Padang
Sederhana, begitulah kesan pertama saat bertemu dengan mahasiswa semester IX jurusan Tadris Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang, Ade Silvana. Ia baru saja menyelesaikan studi Bahasa Inggris di Universitas Kansas, Amerika Serikat.
Mahasiswa yang akrab disapa Ade ini lulus mengikuti program IELSP (Indonesia English Language Study Program) untuk belajar selama dua bulan di Negara Adidaya tersebut.
Mahasiswa asal Solok ini memang bermimpi untuk dapat belajar di luar negeri sejak kecil. Ia selalu bercita-cita dapat merasakan pengalaman belajar di Negara maju. Akhirnya pada akhir 2010 ia mewujudkan mimpinya, melalui IIF ( The Indonesian International Education Foundation) pada program IELSP.
Ia sempat gagal pada ujian wawancara saat itu, kemudian ia mengirimkan bahan lagi dan akhirnya lulus tes wawancara. Ia berangkat ke Amerika pada awal tanggal 1 Juni lalu dan kembali pada 1 Agustus lalu.
Ketika ditanya tentang pengalaman di Amerika, senyum selalu mengembang di wajahnya. Ia merasa waktu dua bulan terlalu sedikit baginya untuk mempelajari kultur dan budaya orang Amerika.
“Ternyata orang Amerika yang sebenarnya tidak seperti yang kita lihat di TV, kasar dan sombong. Sebenarnya orang Amerika baik, ramah, dan memperlakukan orang asing dengan sopan, bahkan jauh lebih sopan,” ungkap Ade mengenang kisahnya.
Menurutnya, beasiswa ini bukan untuk orang yang pintar saja, tetapi untuk mereka yang mau berusaha dan tekun. Gadis berkulit putih ini mengatakan, dengan program ini mahasiswa IAIN bisa membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan mahasiswa Kampus lain.
“Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil” tambahnya.
Sebenarnya, mahasiswa kelahiran Silungkang 9 April 1989 ini berencana untuk wisuda pada oktober tahun ini. Tetapi karena ingin meraih mimpinya ke Amerika, ia menunda wisudanya.
Salah satu pengalaman paling berharga bagi Ade yaitu ketika ia dapat bertemu langsung dengan walikota Lawrence. Pertemuan tersebut hanya diatur melalui email, Ade tidak menyangka ternyata ia dan teman-teman disambut baik di kantor walikota tersebut. Ia mengaku sangat terkejut katika walikota tersebut juga menyediakan kenang-kenangan bagi peserta IELSP.
“Disana walikota Lawrence sangat welcome dan menghargai kami yang baru di kenal beberapa hari saja” katanya.
Putri kedua pasangan Herman Ujang dan Asyitras ini bangga, akhirnya bisa berada sejajar dengan mahasiswa lain dari berbagai belahan dunia.
Setelah kembali dari Kansas, Ade berperan sebagai duta IIEF untuk turut aktif mempromosikan program IELSP dan membagi pengalamannya. Ade selalu siap ditanya oleh junior dan teman-temannya tentang program yang telah ia ikuti. Sekarang ia sedang menyelesaikan skripsinya dan berencana untuk mengikuti program beasiswa agar bisa melanjutkan S2 di salah satu Universitas di Australia. Pelajar yang sederhana ini ingin berkarir sebagai guru bahasa Inggris yang profesional di masa depan.[]
Wah, hebat ya.. Sudah cantik, pintar, jadi Duta juga