Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Kantata Barock menggeber penonton di Geloran Bung Karno (GBK), Jakarta, Jum’at, (30/12). 24 lagu Trio Iwaln Fals, Setiawan Djodi, dan Sawung Jabo bersama ribuan penonton dari berbagai daerah membuat gemuruh GBK.
Lagu ‘Nocturno’ mengawali konser Kantata Barock, hampir seluruh penonton menyanyikan lagu tersebut, ‘Jaman edan tanpa kewajaran, Gambar iklan jadi impian, Akal sehat malah dikeluhkan”, Monyet sinting minta persenan”.
Usai lagu pertama, Iwan Fals menyapa penonton dengan “Selamat datang di negeri calo, satu satunya cara agar pandai adalah belajar goblok”. Kemudian penonton meneriakkan hidup goblok, hidup goblok. Iwan fals menimpalinya dengan “Partai Politiklah yang goblok”. Dan Iwan Fals memulai lagu kedua Partai Bonek, pada lagu tersebut foto-foto presiden menjadi latar panggung, dari wajah Sukarno, Suharto, Habibi, Gusdur, Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Hampir semua lagu bergambar sesuai konteksnya, seperti lagu Tikus Ngongrong yang berlatar belakang Gayus dengan pakaian pilot serta wajah Gayus pada mata uang 1000 rupiah.
Pada konser itu mereka menyanyikan lagu diantaranya Tikus Ngorong, Balada pengangguran, Nyanyian Jiwa, Barong Bento, Megalomania, Nyanyian Preman, Cinta, Hio-hio, Kesaksian. Lagu baru yang dinyanyikan Iwan antara lain, Megalomania yang menceritakan pemimpin yang lebai dan Ombak yang terinspirasi dari nelayan.
Sawung Jabo tampil khas dengan ikat dikepala dan baju merahnya, ia tampil energik menari-nari dalam beberapa lagu. Sedangkan Setyawan Djodi dengan baju putih, bermain penuh, meski tampil tak jauh dari kursinya.
Hampir seluruh lagu dinyanyikan lebih ngerock, seperti lagu Barong Bento, lagu yang ditunggu penonton ini tampil lebih progresif dan dinamis.
Iwan, Jabo, dan Djodi, ditemani Sirkus Barock bentukan Sawung Jabo. Sirkus itu terdiri dari Joel Tampeng (gitar), Toni Agusbekti Sutomo (bas), Endy Barqah (drum), Denny Yuda Kusuma (perkusi), Ucok (biola), serta Edi Darome (keyboard).
Konser perdana Kantata dimulai 21 tahun lalu di tempat yang sama. Iwan Fals, Sawung Jabo, Setiawan Djody, WS Rendra, dan Yockie Soerjoprajogo menggeber stadion yang saat itu masih bernama Stadion Utama Senayan, Jakarta.[]
