Frino Bariarcianur
Amina Tyler (19) memamerkan foto dirinya yang bertelanjang dada. Di dadanya tertulis,”Persetan dengan Akhlakmu.”
Amina Tyler adalah anggota aktivis Femen radikal yang berjuang untuk kesetaraan hak-hak perempuan di dunia. Saat ini, gerakan perempuan dunia tertuju kepada Amina Tyler lantaran memamerkan foto tubuhnya yang diunggah di facebook Femen-Tunisia.
“Tubuhku milikku, dan bukan sumber kehormatan siapa pun,” begitu pernyataan yang tertulis di tubuhnya.
Aksi foto telanjang Amina Tyler mengundang reaksi keras para alim ulama sehingga menyarankan agar ia dihukum rajam sampai mati. Salah satu mubaligh yang keras terhadap gerakan aktivis Femen ini adalah Alami Adel Komisi Amar Ma’ruf Nahi Munkar di Tunisia.
Ia menyatakan perempuan yang suka mengumbar tubuh telanjang di internet harus dirajam. Bahkan Alami Adel juga menyarankan agar perempuan yang sering mengumbar ketelanjangan harus dikarantina. Ia menganggap prilaku ini bisa mewabah dan menghancurkan akhlak perempuan muslim.
Mendengar pernyataan tersebut, kelompok feminis Femen sedunia berontak. Mereka langsung menyatakan perlawanan terhadap pernyataan ulama Tunisia. Gerakan perlawanan ini disebut dengan “Hari Jihad Telanjang” (Topless Jihad Day). Sejak tanggal 4 April 2013 lalu, banyak perempuan yang mendukung Amina Tyler menanggalkan pakaian mereka. Lalu bertelanjang dada di depan masjid-masjid besar di Eropa. Mereka berfoto di depan masjid Rio De Janeiro, Paris, San Fransisco, Montreal, Milan, Berlin, Brussel, Milan dan masih banyak lagi. Pihak keamanan dibikin repot oleh aktivis-aktivis perempuan radikal ini.
“Hidup jihad telanjang melawan orang kafir! Payudara kami lebih mematikan dibandingkan batu Anda!”
Ada juga yang menuliskan kalimat “Tubuhku Menentang Ajaran Islan.” (My Body Against Islamism)
Begitulah pernyataan-pernyataan kelompok Femen terhadap reaksi keras para mubaligh Tunisia. Mereka pun meminta kepada para simpatisan untuk mendatangani kedutaan Tunisia di manapun berada. “Kami masih belum mendengar dan melihat wajah Amina. Kami tidak mengetahui keberadaan serta keselamatannya,” ujar Pemimpin Femen Inna Shevcenko seperti dikutip Huffington Post UK, beberapa waktu lalu.
Kehilangan kontak inilah yang membuat aktivis Femen semakin bereaksi keras. “Free Amina” begitu pernyataan mereka yang tertulis di tubuh telanjang mereka.
“Kami akan terus mendukung dia sampai mengetahui keselamatan diri Amina dengan aksi ini,” kata Inna Shevcenko.
Amina Tyler mengunggah 2 foto telanjangnya di halaman facebook Femen-Tunisia. Fanpage ini dibuat oleh Amina sendiri untuk keperluan mendirikan kelompok Femen di Tunisia sebagai bagian dari gerakan Femen di dunia. Dua foto inilah yang kemudian mengundang reaksi keras dari ulama Tunisia. Jika terbukti bersalah ia akan diganjar dengan dua tahun penjara dan denda sekitar 600 dolar. Kini Amina Tyler bersama keluarganya.
Aksi “Hari Jihad Telanjang” kemudian diserang balik oleh kaum muslimah sedunia. Mereka menolak cara-cara yang dilakukan oleh Femen dengan memperlihatkan payudara. []
SUMBER : policymic, guardian, huffingtonpost,femen, nydailynews.
Tidak perlu takut kalau anda tidak melakukan maksiat/kejahatan/kemungkaran. Hukum kami memang keras. Itulah kenapa para koruptor selalu menghalangi hukum kami diberlakukan.
Kalau ingin memahami ajaran Islam, banyak buku yg bisa dibaca2 dan langsung bertanya kepada ahli2nya. Bertanyalah sebanyak2nya dan jangan lihat dari sisi orang2 seperti aktivis2 Femen ini 😉
Kalau kita hormat dengan Ibu, anak perempuan, sodara perempuan…tentu kita tidak merelakan perempuan2 bertindak seperti orang2 Femen ini kan?
astagfirullah