More

    Indonesia, Salah Satu Negara Dengan Petir Tertinggi

    Ahmad Fauzan Sazli

    Prof. Dr. Ir. Tarcicius Haryono, Guru Besar UGM
    Prof. Dr. Ir. Tarcicius Haryono, Guru Besar UGM

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Letaknya yang berada di daerah tropis dan dikelilingi dengan lautan menjadikan Indonesia sebagai  salah satu daerah petir terbesar di dunia selain Afrika Tengah dan lembah Sungai Amazon. Tingginya derah petir tersebut dapat dilihat dari hari guruh perahun yang dicatat di stasiun-stasiun meteorologi.

    Menurut Prof. Dr. Ir. Tarcicius Haryono, Guru Besar Ilmu Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, ada stasiun mencatat 30 hari guruh per tahun dan ada pula yang mencatat hingga 200 hari guruh per tahun. Sehingga berbicara tentang kepadatan petir, kepadatan petir di Indonesia jauh lebih besar dibanding dengan kepadatan petir di Eropa dan di Jepang.

    - Advertisement -

    “Kepadatan petir di Indonesia bervariasi antara 5 sampai dengan 15 sambaran petir per kilometer persegi per tahun, sedang di eropa dan jepang hanya berkisar antara 1 sampai dengan 3 petir per kilometer persegi per tahun”, katanya  di kampus UGM, Kamis, (29/08/2013) saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu UGM.

    Menurutnya, berada di daerah ekuatorial yang menerima insolasi dalam jumlah besar dengan hampir 70 persen wilayah merupakan perairan, Indonesia memiliki penguapan atau jumlah uap air yang besar. Dari tiga wilayah ekuator, seperti ekuator Afrika, ekuator Indonesia dan ekuator Amerika, maka Indonesia merupakan daerah konvektif paling aktif, sehingga tiga persyaratan terbentuknya awan petir mudah terpenuhi.

    “Udara lembab dalam lapisan tebal 3 km, adanya insolasi yang memanasi permukaan tanah dan udara di atasnya serta atmosfer yang tidak stabil secara konvektif atau ada gaya apung termal bernilai positif adalah syarat yang bisa terpenuhi,” ungkapnya.

    Sehingga, menurut Tarcicius, tidak mengherankan jika jumlah hari guruh di Indonesia bisa mencapai 100 atau lebih per tahunnya.

    Dalam kesempatan itu, Tarcicius, menyampaikan pidato pengukuhan Alat Perlindungan Peralatan Lisrik dan Bangunan Terhadap Sambaran Petir. Haryono mengakui petir dapat menimbulkan bencana langsung atau tidak langsung.

    Untuk itu, katanya, perlu peralatan arester sebagai pelindung peralatan dari kerusakan karena petir. Perlindungan peralatan listrik terhadap tegangan karena sambaran petir ini diberikan arester yang memiliki dua ujung terminal dan dipasang dengan alat yang dilindunginya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here