Ahmad Fauzan Sazli
Setelah melakukan perjalanan menggunakan bus selama 48 jam, akhirnya saya tiba di pos I di bawah kaki gunung Rinjani, Rabu, (14/08/2013). Saya tak sendiri, pendakian ini dilakukan bersama 55 orang lainnya yang tergabung dalam Pendakian Bersama Consina.
Sebelum mencapai Sembalun, kami telah mempersiapkan berbagai bekal di pasar Apitaik yang tak jauh dari Sembalun. Kemudian dari bis, kami dipindahkan ke mobil pick up menuju pintu masuk Rinjani dari Lombok Timur tersebut.
Selama perjalanan dengan mobil pick up, kami disambut oleh puluhan monyet berbulu tebal di sepanjang jalan. Para monyet tersebut mengharapkan makanan dari orang yang melewati jalan. Dan saat salah satu dari kami melemparkan makanan, para monyet pun saling berebutan.
Peserta pendakian ini sebagian besar baru saling kenal. Kami dari berbagai profesi, mulai dari mahasiswa hingga wiraswasta, berusia dari 18 tahun hingga 58 tahun, perempuan dan laki-laki. Kami semua berencana menaklukan puncak Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 m dpl tersebut.
Pendakian pun dimulai. Kami berangkat pukul 12.30 WIT. Cuaca cerah. Gunung Rinjani pun terlihat jelas dari bawah. Sepanjang perjalanan menuju pos II yang terlihat hanyalah padang sabana. Jalan yang kami lalui adalah jalan setapak, berbukit-bukit. Para pendaki biasa menyebutnya sebagai bukit Teletubbies karena bentuknya mirip dengan film anak-anak Teletubbies.
Sebagian besar dari kami membawa tas carilnya sendiri. Rata-rata besarnya 80 liter. Selain tas yang berat, tantangan perjalanan kami adalah panas dan debu. Namun menurut sejumlah pendaki, debu merupakan hadiah pendakian di bulan Agustus.
Selama perjalanan saya kerap berpapasan dengan para pendaki yang wajahnya dipenuhi debu alias cemang-cemong hitam. Meski demikian para pendaki nampak menikmati perjalanan. Saat istirahat atau berhenti kami akan memandangi keindahan bukit padang sabana yang terbentang luas.
Tak hanya itu, pemandangan yang indah ini juga dimanfaatkan oleh pendaki untuk berfoto di antara bukit Teletubbies tersebut.
Perjalanan menuju pos II ini tak terlalu menanjak juga curam, hanya saja perjalanan ini mengelilingi bukit sehingga terasa jauh, hingga akhirnya sekitar pukul 15.30, kami tiba di Pos II. Kami pun istirahat sejenak di pos II. Sebagian dari kami menyantap makanan yang ada, bahkan sejumlah peserta memasak makanan di lokasi tersebut.
Sebenarnya pendakian bersama Consina ini telah dibagi ke dalam sejumlah kelompok, namun kelompok tersebut akhirnya terseleksi secara alami sesuai dengan kondisi fisik masing-masing saat mendaki pendaki. Seperti saya, saya berada di kelompok terakhir kedua selama perjalanan.
Pendakian dari pos II ke pos III pun dilanjutkan. Perjalanan dari menuju pos III tak berbeda jauh dengan perjalanan menuju pos II, hanya saja bukitnya sedikit menanjak. Hadiah bagi para pendaki selama perjalanan menuju pos III adalah penampakan gunung Rinjani yang jelas di depan mata.
Sore itu keindahan gunung Rinjani terlihat jelas dengan sedikit awan yang mengelilinginya. Dengan pemandangan seindah ini, rasanya hanya ingin duduk memandangi gunung merapi tertinggi kedua di Indonesia tersebut. Namun saya dan kelompok pendakian ini tak ingin berlama-lama diperjalanan, pasalnya, selain tak ingin kemalaman, kami harus mencari posisi yang enak saat membangun tenda.
Bulan Agustus merupakan bulan pendakian, untuk hari ini saja, sedikitnya sebanyak 500 pendaki telah mendaki dari arah Sembalun. Selama perjalanan menuju pos III ini saya bertemu dengan banyak pendaki dari berbagai negara dan daerah di Indonesia.
Menjelang magrib atau sekitar pukul 18.00 sebagian pendaki Consina telah tiba di Pos III. Mereka pun mendirikan tenda secara berdekatan. Di lokasi ini mata air berada tak jauh dari pos III. Namun tak semua peserta pendakian tiba di pos III sebelum magrib. Bahkan ada beberapa peserta yang baru tiba di pos III sekitar pukul 20.00. WIT. Meski demikian, seluruh kelompok tiba dengan selamat.
Kelelahan ini pun terbayar, setelah kami menyantap makanan yang kami masak secara bersama-sama. Saya dan teman satu tenda saya menyantab nasi goreng sosis. Rasanya benar-benar mantab.[]