More

    Singkat Namun Bermakna, Perjalanan ke Kampung Adat Segunung

    Oleh: Indra Swari*

    Foto bersama Kepala Kampung adat Segunung (kiri) dan Dosen Praja Firdaus Nuryananda, M.Hub.Int. (kanan). (ist)

    Saya bersama teman saya Irma dari Yogyakarta mengikuti program yang dibuat oleh dosen kita yang di UPN Veteran Jawa Timur (karena kita berdua adalah mahasiswa pertukaran dari UPN Veteran Yogyakarta). Alasan kita ikut pertamanya sih emang bener-bener karena ada tugas akhir buat laporan untuk mata kuliah Pariwisata Internasional dan Ekonomi Kreatif, siapa tau membantu kan yakk hehe. Tetapi kita ga expect banget karena seseru itu lhooo! mau tahu ceritanya?

    Jadi, keberangkatan program ini itu tanggal 12 Desember 2022 setelah melewati drama pengunduran jadwal. Ada beberapa kendala, seperti jadwal bentrok dengan mahasiswa yang lain lah dan lucunya lagi karena bentar mau ada natal transportasi yang sebelumnya sudah dibooking menaikkan harga sehingga kami terpaksa mengundurkan jadwal keberangkatan.

    - Advertisement -

    Di sini kami berdelapan (saya, Irma, Mbak Winda, Mbak Irma Tri, Mas Vian, Mas Bagus, Mas Praja Dosen kami, dan ditemani oleh Mbak Agni) menuju ke Wisata Sumber Biru yang terletak di Dusun Wonotirto, Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Dari Jombang Kota menuju ke lokasi Wisata Sumber Biru kami menikmati perjalanan kami, melihat hijaunya alam Jombang, banyaknya perkebunan kopi dan durian, menikmati sepanjang jalan yang ada aliran sungai yang jernih, lika-liku perjalanan, naik turun tanjakan diiringi hawa-hawa masih mengantuk hehehe . Akhirnya kami sampailah di lokasi.

    Beberapa menit kemudian kami asyik mengobrol dengan bertukar cerita karena kami berbeda-beda asalnya, termasuk Mas Praja yang dari Kediri, Mbak Agni dari Jombang, Mbak Irma Tri dan Mbak Winda dari Aceh, Serta Mas Vian dan Mas Bagus dari Surabaya. Lama mengobrol akhirnya kami memesan indomie dimakan di tempat duduk yang bawahnya kaki langsung menginjak aliran air sungai. Wahh mantab banget ga sih makan indomie di sungai.

    Singkat cerita, sudah saatnya makan malam kami menuju ke sekretariat kampung adat segunung untuk makan malam. Kami disambut dengan baik oleh masyarkat setempat. Menu makan malam kami makanan yang khas desa banget, sambel teri, sayur asam, ikan asin, tahu tempe, dan sayur rebung, satunya oseng dari nangka (gatau apa namanya).

    Setelah makan kami berbagi cerita mengenal adat dan budaya satu sama lain, seru banget loh bisa tahu banyak pengalaman. Setelah itu kami menuju ke Pendopo untuk materi “Introducing You” dan “Making question” dan materi “Strategy and Community Engagement” yang dijelaskan oleh Mas Praja, tetapi tak hanya dari mas praja kami belajar, kami belajar dari diri sendiri mulai dari mengenali siapa diri kita, yang pastinya belajar dari teman-teman yang lain juga karena bertukar pengalaman, ide, perspektif dll. Lalu jam sudah mulai malam kami akhirnya memutuskan untuk balik ke homestay untuk tidur.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here