More

    Singkat Namun Bermakna, Perjalanan ke Kampung Adat Segunung

    Keesokan harinya, kami sarapan dan seperti biasa sudah disiapkan dengan hidangan khas desa, sehabis makan kami jalan lumayan jauh menuju ke tempat penampungan susu dan melihat bagaimana cara pengolahan susu sapi.Lalu kami kembali jalan mengitari kampung adat segunung dengan jalan kaki menikmati kesejukan alamnya untuk menuju ke tempat pelatihan membatik. Kami akhirnya mencoba untuk mewarnai, kami belajar banyak juga di tempat pelatihan batik tersebut mulai dari asal usulnya, makna setiap motif batiknya, dan makna warna.

    Belajar memerah susu sapi di kampung adat Segunung. (ist)

    Selanjutnya kami menuju ke peternakan sapi ternak perah susu. Jujur guys baunya menyengat dari luar kandang sampai pengen muntah heheh. Tapi kami mencoba memberanikan diri untuk masuk, tapi kagetnya lagi di dalam kandang tidak berbau apa-apa seperti di luar kandang. Lalu kami, memberi makan sapi-sapi ternak tersebut, dan mencoba memerah susu sapi secara langsung. Hari semakin sore menjelang malam, kami memutuskan untuk kembali ke homestay. Setelah beberes kami makan malam lalu kami belajar materi tentang “Aset” dan bagaimana cara mengelolalnya serta belajar tentang Indonesia, mulai dari budayanya, politiknya, serta kenapa bangga dan kecewa terhadap Indonesia. Kemudian kami mengobrol banyak, kami memutuskan untuk Grill and chill sembari minum susu murni. Begitu nikmatnya kebersamaan malam terakhir kami di Kampung Adat Segunung.

    Alasan kita ikut pertamanya sih emang bener-bener karena ada tugas akhir buat laporan untuk mata kuliah Pariwisata Internasional dan Ekonomi Kreatif, siapa tau membantu kan yakk hehe. Tetapi kita ga expect banget karena seseru itu lhooo! mau tahu ceritanya?
    Air terjun Tretes

    Esok paginya kami bersiap-siap untuk kembali ke Surabaya, akan tetapi kami memutuskan untuk ke Air Terjun Tretes terlebih dahulu. Jalan dari parkiran menuju ke air terjunnya lumayan jauh dan harus mendaki jalan tanjakan, banyak lintah menempel di kaki, serta terpeleset karena jalan lumayan licin. Pendakian yang mengasyikkan, tetapi tidak dapat dipungkiri juga bikin kelelahan. Namun, kami berharap hasil tidak mengecewakan kami. Dan ternyata setelah sampai di air terjun, kami terkagum melihat ciptaan Tuhan yang begitu megah. Kami bahagia dan tak lupa mengabadikan momen-momen hari terakhir kami edutrip. Setelah itu kami kembali ke Surabaya. Terima kasih 3 hari 2 malamnya, sangat menngesankan.

    - Advertisement -

    *Penulis adalah Mahasiswa Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta di bawah asuhan Dosen Praja Firdaus Nuryananda, M.Hub.Int.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here