More

    Perempuan Diancam, Twitter Inggris Tingkatkan Cara Tangani Pelanggaran

    ABC AUSTRALIA NETWORK

    04 08 2013 twitter ukTwitter di Inggris telah minta maaf kepada sejumlah sosok perempuan terkenal yang telah mendapat ancaman kekerasan. Twitter juga mengumumkan langkah-langkah untuk mempermudah pelaporan kicauan yang tak pantas.

    Pimpinan Twitter di Inggris telah menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada perempuan-perempuan yang telah mengalami pelecehan di situs media sosial itu.

    - Advertisement -

    “Saya secara pribadi mohon maaf kepada kaum perempuan yang telah mengalami caci-maki di Twitter atas penderitaan mereka,” kata Tony Wang, general manager Twitter UK, dalam akun Twitter-nya.

    Tony Wang berjanji akan berusaha lebih keras untuk menanggulangi perilaku pelecehan. Twitter mengupdate semua peraturannya dan menerapkan cara bagi penggunanya untuk melaporkan pelanggaran lewat semua platform.

    General Manager Twitter di Inggris itu minta maaf setelah seorang jurnalis feminis Inggris, Caroline Criado-Perez, melaporkan mendapat banyak ancaman pemerkosaan di Twitter. Itu dialaminya setelah berhasil melobby agar gambar seorang perempuan, novelis abad-19 Jane Austen, ditampilkan dalam uang kertas sepuluh pound.

    Twitter telah menghadapi tekanan kian besar agar bereaksi setelah pegiat feminis tadi, sejumlah anggota perlemen perempuan dan sejumlah wartawati dijadikan sasaran oleh pengguna Twitter yang menuliskan posting bernada anti-perempuan. Dalam beberapa kasus mereka bahkan juga mengeluarkan ancaman kekerasan.

    Polisi telah menahan dua orang pria sehubungan dengan ancaman pemerkosaan terhadap Criado-Perez itu.

    Salah seorang diantaranya juga dicurigai mengeluarkan ancaman pemerkosaan terhadap anggota parlemen oposisi, Stella Creasy, yang mendukung kampanye penampilan perempuan dalam uang kertas tadi.

    Dalam sejumlah insiden terpisah beberapa hari kemudian, sejumlah jurnalis perempuan terkenal mendapat ancaman di Twitter bahwa rumah mereka akan dibom.

    Polisi Metropolitan London pada hari Selasa mengatakan sedang mengusut laporan delapan orang yang mengatakan telah menerima berbagai ancaman atau pelecehan.

    Sementara para pelaku pelanggaran-pelanggaran demikian dikecam oleh media Inggris, Twitter juga dikritik tajam karena tidak menanggapinya dengan cukup tegas.

    Dalam statement yang dikeluarkan setelah Wang menyampaikan permintaaan maaf, Caroline Criado-Perez menyambut langkah baru Twitter Inggris itu, tapi mengatakan perlu dilakukan perombakan lebih besar terhadap sistem penanganan pelecehan oleh jejaring sosial itu.

    “Proses yang ada sekarang panjang, rumit dan tidak mungkin digunakan kalau orang mengalami serangan terus-terusan seperti yang saya alami,” katanya.

    Jurnalis itu menjelaskan, sekarang ini penekan dalam sistem pelaporannya adalah si korban harus melaporkan, dan bukannya Twitter melacak siapa pelakunya dan menghentikan mereka. Padahal korban itu seringkali sudah mengalami tekanan berat, katanya.[]

    SUMBER : RADIO AUSTRALIA

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here